Di PPT Oasis, Kudus dengan total area lahan seluas 4 hektare, tidak hanya pembibitan pohon trembesi.
Ada lebih dari 200 jenis tanaman dari 4 kategori bibit, yang diupayakan kelestariannya di PPT Oasis, Kudus.
Yakni, kategori tanaman konservasi, seperti trembesi dan mangrove. Kemudian kategori tanaman obat hias, dan tanaman buah.
Tak kalah pentingnya sebagai upaya pelestarian lingkungan, pada PPT Oasis, Kudus, juga ada persemaian dan pembibitan kategori tanaman langka.
“Bibit langka wajib dilestarikan karena sudah banyak spesies tumbuhan yang hilang dari muka bumi,” tutur FX Supanji.
Jika tidak ada tindakan untuk meremajakan tanaman ini, maka disebutnya bumi akan kehilangan keseimbangan ekosistem dan merugikan semua pihak.
Di antaranya, meranti tembaga, atau dengan nama latin Shorea leprosula Miq. Tanaman asli Sumatera, Kalimantan, Bangka, dan Belitong, ini bisa tumbuh hingga setinggi 60 meter.
Kayu meranti tembaga ini dahulu sangat dimintai para pengusaha meubel dan dan furniture.
Sehingga dengan eksploitasi tanaman ini di masa lalu tidak terkontrol, mengakibatkan tanaman ini mempunyai status terancam kepunahannya.
“Jika kita tidak melakukan konservasi segera, niscaya tanaman ini akan punah dalam waktu tidak lama,” imbuh FX Supanji.
Bibit tanaman langka lainnya yang dilestarikan di PPT Oasis, Kudus, yakni Nagari atau bernama latin Messua Ferrea L.
Kayu nagari dikenal kekokohan dan kekuatannya. Namun pertumbuhannya lambat, membuat tanaman langka karena sedikit yang berminat menanamnya,
Tanaman langka lainnya, kenitu (Chrysophyllum cainito L), kemenyan (Styrax benzoin Dryand), eboni (Diospyros celebica Bakh), ulin (Eusidroxylon zwageri Teijsm. & Binn)
FX Supanji menyebut, bibit-bibit yang ada di PPT Oasis, Kudus, bisa diminta siapa saja.