SUMATERAEKSPRES.ID - Seiring dengan perkembangan teknologi, mitos seputar laptop juga semakin berkembang dan diterima sebagai fakta tanpa adanya dasar ilmiah.
Artikel ini akan membongkar keempat mitos yang umumnya diyakini oleh pengguna laptop dan menggantinya dengan fakta yang lebih akurat.
1. Mitos: Radiasi laptop bisa menyebabkan kanker
Fakta: Menurut penelitian Cancer Council, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa radiasi dari laptop dapat menyebabkan kanker.
Radiasi yang dipancarkan oleh laptop sebenarnya bersifat non-ionisasi, yang berarti tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan mutasi.
Pengguna laptop dapat dengan aman menggunakan perangkat mereka tanpa khawatir akan risiko kanker yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah.
2. Mitos: Isi daya baterai kalau sudah benar-benar mau habis
Fakta: Laptop keluaran baru umumnya menggunakan baterai Lithium-ion (Li-ion), yang memiliki siklus pengisian daya yang lebih fleksibel.
Tidak seperti baterai generasi sebelumnya, baterai Li-ion tidak memiliki "memori" yang perlu diatasi dengan mengisi daya hanya ketika baterai benar-benar habis.
Sebaliknya, mengisi daya baterai Li-ion secara berkala dapat memperpanjang umur baterai dan menjaga kinerjanya tetap optimal.
3. Mitos: Tidak perlu shutdown, cukup mode sleep saja semalaman
Fakta: Meskipun mode sleep pada laptop memang memungkinkan pengguna untuk segera melanjutkan pekerjaan tanpa harus menunggu booting, sistem laptop masih tetap aktif dalam mode sleep.
Ini dapat menyebabkan penumpukan sisa-sisa yang tidak diinginkan dan mempengaruhi kinerja perangkat. Sebaiknya, shut down laptop secara penuh setiap kali tidak digunakan untuk menjaga kestabilan sistem dan mengoptimalkan performa.
4. Mitos: Sistem pendingin membuat laptop boleh digunakan di atas kasur
Fakta: Menggunakan laptop di atas kasur dapat memblokir sirkulasi udara yang diperlukan oleh sistem pendingin. Akibatnya, laptop dapat mengalami peningkatan suhu yang dapat merusak komponen internalnya.