“Sebenarnya kerja samanya ini bisa kalau memang selama ini pihak asing mendapatkan keuntungan dengan ekspor bahan mentah itu, kita juga ingin Indonesia berdaulat untuk itu bisa juga menjadi mitra mereka, bukan hanya pemasok bahan mentah tetapi juga ingin ada industri yang lebih mapan yang lebih maju di Indonesia,” jelas Rozi.
“Jadi kalau mereka mau mendapatkan keuntungan ya mereka relokasi industri ke Indonesia juga, jadi dalam posisi setara, bukan selama ini kan kita lebih rendah karena kita cuma masuk bahan mentah kemudian bahan itu diproduksi kemudian kita beli lagi di dalam negeri,” tambahnya.
Lebih jauh Rozi optimis jika nantinya hilirisasi industri berjalan dengan lancar akan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Jelas bukan hanya pendapatan dari dalam negeri yang naik ya atau income PDB tetapi juga income perkapita warga negara kita dengan hilirisasi itu akan tercipta banyak lapangan kerja baru yang tidak ada selama ini," katanya.
BACA JUGA:Hendropriyono Prediksi Prabowo-Gibran Menang Telak, Burhanuddin Muhtadi: Data Survei Kredibel Setuju
"Lapangan pekerjaan yang selama ini sangat kurang kita kan banyak bangsa yang terdiaspora untuk mencari kerja di luar negeri. Karena industrinya tidak tumbuh di Indonesia adanya di luar negeri jelas sekali hilirisasi ini bukan hanya untuk menambah musuh dengan bahasa lain tetapi itu juga bagian dari memperkuat kedaulatan bangsa, lebih makmur dan lebih sejahtera,” tukasnya.
Diketahui jika Prabowo – Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada 2024 nanti akan fokus melakukan hilirisasi terhadap 21 komoditas yaitu seperti batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, hingga gas bumi.
Selain itu juga ada komoditas perkebunan dan hasil laut seperti kelapa, kelapa sawit, karet, biofuel, kayu, getah pinus, udang, perikanan tangkap, rajungan, rumput laut, dan garam.