*Usai Antar Minyak Muba ke Palembang
BANYUASIN – Dua pengendara sepeda motor nopol BG 4069 NW, Burnawi (55) dan Septiadi (65) tewas terkapar di pinggir jalan, Selasa (31/1) pagi. Sementara motornya jenis Suzuki Shogun warna silver, tak berbentuk lagi. Tabrakan maut itu terjadi di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung, dekat tugu patung KB Air Batu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Kedua korban tertabrak truk tangki modifikasi yang ditutupi terpal, nopol BG 8846 BA yang disopiri Marsitho. Dari video yang viral beredar di media sosial kemarin, terduga sopir truk yang mengenakan baju warna abu-abu hitam. Terlihat duduk di pinggir jalan dengan dijaga warga, sambil menunggu polisi datang. Informasinya, Marsitho usai mengangkut minyak illegal hasil olahan rakyat dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) ke arah Kota Palembang. Kecelakaan itu terjadi saat Marsitho dalam perjalanan pulang ke Muba. Diduga dia kurang istirahat dan mengantuk.”Ngantuk," sebagaimana dikatakan Marsitho, saat diamankan personel Satlantas Polres Banyuasin. Setelah truk yang disopirinya tergulik, terpal penutup bak truknya terbuka. Terlihat bentuk tangki modifikasi, dari truk colt diesel warna kuning itu.“Bawa minyak caknyo, Pak. Untung tadi dalam keadaan kosong. Kalau ada minyaknya, dapat berbahaya (terbakar)," kata warga di lokasi kejadian. Truk tangki modifikasi itu terguling, usai menabrak motor korban dan tumpukan material paving block diduga milik toko bangunan. Selanjutnya truk yang terguling itu dievakuasi, ditarik menggunakan dump truck. “Itu truk canter baknya yang dimodifikasi. Tapi saat kejadian truk itu sedang tak membawa minyak ya," singkat Kapolres Banyuasin AKBP Imam Safii SIK. Kedua korban terseret beberapa meter setelah tertabrak. Oleh warga, kemudian langsung dibawa ke RS Pratama Sukajadi, Banyuasin, dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Keluarga almarhum Septiadi, Wandi, mengatakan kakaknya itu hendak pergi bekerja buruh bangunan.
Pagi kemarin, almarhum dijemput teman kerjanya, Burnawi yang juga tewas dalam tabrakan itu. “Tidak ada firasat. Keluarga sangat kehilangan,” tutur Wandi, dengan mata memerah saat ditemui di RS Pratama Sukajadi, kemarin.Sementara anak almarhum Burnawi, langsung histeris begitu tiba di RS Pratama Sukajadi. Begitupun istrinya, yang menyusul datang mengendarai sepeda motor. “Ya allah Bapak,,,,” teriak istrinya sambil menangis, di ruang IGD. Anggota Satlantas Polres Banyuasin yang ada di rumah sakit, langsung berupaya menenangkan pihak keluarga korban yang histeris. Kanit Gakkum Satlantas Polres Banyuasin Ipda Febri Muryanto, mengatakan penyebab kecelakaan karena supir truk mengantuk. "Dugaan sementara ya, karena sopir belum dimintai keterangan, " katanya. Mengenai truk tersebut tangkinya modifikasi untuk angkutan minyak ilegal, Febri mengatakan saat kejadian tangki modifikasi itu dalam kondisi kosong. ”Jika memang ada keterlibatan (terkait illegal drilling), akan diserahkan ke Satuan Reskrim,” pungkasnya. (qda)
Kategori :