MURATARA – Harga cabai semakin ‘’pedas’’ di pasaran local. Tak ingin merasakan harga yang pedas, kini warga di Kecamatan Rupit, Muratara banyak melakukan budidaya holtikultura salah satunya cabai. Mereka memanfaatkan polybag dan meletakkanya di sekitar pekarangan rumah.
Fajar warga Kecamatan Rupit mengaku, sengaja mengganti seluruh tanaman hias di depan rumahnya dengan tanaman cabai. Berbagai macam tanaman cabai ditanamnya. Mulai dari cabai Merah keriting, cabai rawit, cabai ijo hingga cabai setan.
Semuanya dikembangkan di lahan pekarangan yang terbatas tersebut.
"Tadinya di depan ini ditanami kembang, tapi karena harga cabai terus naik saya cabut semua tanaman hias disini dan gantikan tanaman cabai," ucapnya.
Menurutnya, menanam cabai dianggap lebih menguntungkan, ketimbang halaman pekarangan rumah di tanami tanaman hias.
"Idak kurang manfaatnyo dibanding nanam kembang. Nanam cabai di depan rumah, bisa lebih untung, buahnyo biso di panen kalau banyak biso dijual," timpalnya.
Dikatakannya, dirinya sudah mengembangkan tanaman cabai ini sejak 6 bulan lalu, di sekitar perkarangan rumah.
‘’Saat harga cabai mahal, saya pun kebagian rezeki karena banyak tetangga yang ikut membeli buah cabai yang saya tanam,’’ ujarnya.
Fajar sendiri menanam sekitar 150 batang. Tapi hasilnya selain pakai sendiri juga bisa dijual ke tetangga.
‘’Setiap sore ibu-ibu lewat dan belanja cabai Rp10 ribu. Lumayan jugo," timpalnya.
Menurutnya, saat ini ada tiga jenis cabai yang dia kembangkan mulai dari cabai merah keriting, cabai rawit hingga cabai setan.
Untuk harga komoditas cabai di pasaran cukup tinggi. Seperti cabai setan Rp90 ribu/kg, cabai merah keriting Rp75 ribu/kg, dan Rp70 ribu untuk cabai rawit.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muratara Asim Nurudin, mengatakan, setiap upaya tentunya akan menghasilkan hasil.
‘’Begitu juga dengan bertani atau bercocok tanam, jika warga mampu menggarap lahan secara maksimal tentunya akan memberikan hasil yang memuaskan,’’ ujarnya.
Dikatakan, jika tak ada lahan untuk berkebun, warga bisa memanfaatkan halaman perkarangan rumah, maupun menggunakan media lainya seperti pot, ember atau karung bekas