PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Terkait adanya insiden kebocoran pipa Pertamina di Jl Nigata, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih mulai menurunkan tim ke lapangan.
"Kami ada bidang pengawasan dan saat ini sudah turun ke lapangan, namun sejauh ini belum ada hasil," ujar Kepala DLH Prabumulih, Dwi Koryana dibincangi di Kantor Wali Kota Prabumulih, Senin (20/11).
"Rencananya hari ini baru akan mengambil sampel air," jelasnya lagi.
Kendati demikian, pihaknya tak menapik, begitu ada kebocoran tim Pertamina langsung gerak cepat melakukan penanganan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dengan membersihkan lahan yang terkena minyak mentah.
Disinggung apakah ada sanksi? Perempuan berkerudung itu mengatakan, pihaknya akan meihat terlebih dahulu, apakah penyebab terjadinya insiden tersebut. Apakah dari korosi pipa, oknum, dan lainnya. "Karena Pertamina bisanya ada petugas khusus untuk mengawasi pipa yang korosi dan lainnya," jelasnya.
Dalam kesempatan itu pula, Dwi mengimbau kepada pihak Pertamina untuk segera mengganti pipa jika memang terjadinya korosi. "Kalau memang terbukti korosi harus diganti. Tapi memang tidak serta-merta karena keterbatasan anggaran jadi kami berikan waktu kepada Pertamina untuk penggantian pipa tersebut," tegasnya.
Kendati demikian, jika pada batas waktu tertentu imbauan tak juga diindahkan. Maka bisa saja pihaknya akan memberikan sanksi berupa SP 1, SP 2, SP 3 dan bisa sampai pemberhentian sementara. "Namun pada intinya, kita di pemerintahan sifatnya pembinaan dan biasanya mereka cepat penanganannya," jelasnya.
Lalu, bagaimana dengan kolam warga sekitar yang ikut terkena limbah minyak Pertamina? Dia mengaku, mereka (Pertamina, red) harus memberikan kompensasi kepada masyarakat yang kolamnya terkena. (chy)