Petani Belajar Buat Pupuk Organik
INDRALAYA - Harga cabai yang kini cukup tinggi di pasaran ternyata juga dipengaruhi oleh mahalnya ongkos pembelian pupuk dan obat-obatan kimia pertanian. Mengurangi dampak mahalnya harga di petani dan mengurangi ketergantungan dengan bahan kimia, belum lama ini dilakukan sosialisasi cara pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati kepada para petani cabai.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ogan Ilir, Emi Novianti, SP selaku pendamping dalam kegiatan ini mengevaluasi kembali kepada petani tentang materi yang sudah dipelajari pada setiap pertemuan Penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PPHT). ‘’Sebagai rangkaian kegiatan PPHT Cabai di Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. Telah dilaksanakan kegiatan Evaluasi dan Farm Field Day (FFD) PPHT Cabai di Kelompok Tani Usaha Tani di Desa Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Emi.
BACA JUGA:Berikan 3 Stimulus Fiskal Untuk Stabilitas
Beberapa produk-produk yang dihasilkan antara lain tahapan membuat Mikro Organisme Lokal (MOL), Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), pestisida Nabati dan Pupuk Organik.
“MOL adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam penguraian, fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik padat maupun cair. Salah satu cara mudah pembuatan MOL adalah dengan menggunakan bahan dasarnya dari nasi basi,” jelasnya.
BACA JUGA:Puting Beliung Telan Korban, Satu Warga Meninggal Dunia
Bahan-bahannya, nasi basi 2,5 ons, air bersih 1 liter dan gula pasir 5 sendok makan. Kepal-kepal nasi sebesar bola pingpong. Letakkan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan daun pisang, akan tumbuh jamur berwarna kuning, jingga dan merah. Buat larutan gula dengan mencampur dan mengocok gula dan air. Ambil bola-bola nasi tadi, masukkan dalam wadah plastik lalu campur dengan larutan gula. Biarkan 1 minggu maka cairan nasi akan berbau seperti tape dan siap dipakai sebagai starter maupun pupuk cair.
MOL berfungsi untuk mengurai bahan organik dengan cepat. Kandungan Streptomycetes sp, berfungsi dalam menghasilkan streptomisin yang bersifat racun terhadap hama penyakit yang merugikan. Ragi (yeast), berfungsi dalam pembelahan sel mikroorganisme yang menguntungkan seperti actinomycetes dan bakteri asam laktat. Sedangkan Actinomycetes, berfungsi untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin.
Cairan MOL dari nasi basi sebagai pupuk tanaman dengan cara disiram atau disemprotkan ke tanaman. “Untuk penggunaan dengan cara disiram ke tanaman, cairan MOL biasanya diencerkan dengan dosis antara 5 hingga 10 kali atau 1 liter cairan MOL : 5-10 liter air,” pungkasnya. (dik)