MUARA ENIM - Warga diminta waspada terhadap penyakit campak pada balita. Hal ini karena cakupan imunisasi sempat alami penurunan. “Di 2021 terjadi penurunan cakupan imunisasi, efeknya ini baru akan terjadi pada 2022 dan 2023,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, dr Eni Zatila MKM.
Dikatakan, di 2020 cakupan imunisasi adalah 93 persen dan 2021 turun menjadi 89 persen. Penurunan ini efek dari PPKM lantaran Covid 19, banyak masyarakat yang tidak mau melakukan imunisasi. "Tapi capaian itu dikejar pada 2022 dengan bulan imunisasi nasional tanpa memandang status tahapan imunisasi," ungkapnya.Sehingga di 2022 tahapan imunisasi naik menjadi 96,9 persen dari 11.461 sasaran bayi. "Tapi harus diakui masih ada yang belum mau mengimunisasi anak balitanya," ulasnya. Baca juga : Mudah Didapat, 10 Makanan Lezat yang Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat Baca juga : Banyak yang Mau Vaksin Booster, Dinkes Sebut Stoknya Kosong
Di 2022 lalu ada balita yang meninggal dunia karena menderita penyakit pertusis di daerah Semendo Darat Ulu. Setelah dicek memang tidak imunisasi DPT. "Oleh karena itu terlebih di musim penghujan saat ini balita rentan alami penyakit, seperti campak," tegasnya.Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki balita segera datang ke posyandu ataupun fasilitas kesehatan untuk melakukan imunisasi. "Imunisasi itu untuk menjaga kesehatan bayi dan terhindar dari berbagai penyakit," ulasnya. (Way)
Kategori :