PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES -14 Ragam motif songket Palembang ini wajib kamu ketahui ya gais, termasuk juga ragam harganya.
Songket, sebuah karya budaya takbenda Indonesia, telah diakui dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karya seni kain ini masuk ke dalam domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional.
Songket tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh yang memancarkan keindahan estetis, melainkan juga membawa makna kemakmuran, kejayaan, dan keberanian.
Ketika songket digunakan dalam acara-acara bertaraf internasional, ini menjadi suatu kebanggaan bagi warga Sumatera Selatan.
BACA JUGA:5 Tips Mencuci Kain Songket
BACA JUGA:Maksimalkan Aplikasi Songket dan Lancang Kuning
Dr. H. Kgs Zainal Arifin Husin, pemilik Zainal Songket, mengatakan Songket memiliki beragam keistimewaan yang membedakannya dari jenis kain tenun lainnya.
Salah satunya adalah ragam corak dan motifnya yang beragam dengan makna-makna tersendiri. Bahan dasar songket terbuat dari benang emas dan perak, sehingga menjadikan harga songket melambung tinggi.
Teknik pembuatan kain songket yang masih dilakukan secara manual menjadikan songket berbeda dengan kain jenis lainnya.
Proses pembuatan songket memerlukan kesabaran, kecermatan, perhatian terhadap detail, dan keterampilan tangan yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Elegan dan Terjangkau, Kaus Songket Nyenyes Pilihan Tepat untuk Acara Resmi dan Sehari-hari
BACA JUGA:Inovasi Kampung Tenun Songket Suro Perlosa
Selain dari segi pembuatan, pemakaian songket oleh pria dan wanita juga memiliki perbedaan mendasar. Songket pria, yang disebut Rumpak (bumpak), memiliki motif yang tidak penuh dengan tumpal (kepala kain) yang berada di belakang badan.
Songket ini dipakai mulai dari pinggul ke bawah sampai bagian bawah lutut untuk pria yang telah menikah, sementara untuk pria yang belum menikah, songket digantung di atas lutut.
Sementara itu, untuk wanita, tumpal (kepala kain) wajib berada di depan dengan posisi dari pinggul hingga mata kaki.
Terdapat lebih dari 100 jenis atau ragam motif Songket Palembang, termasuk Naga Besaung, Lepus Bintang Beranti, Lepus Nampan Perak, Lepus Kenanga Makan Ulet, Bungo Cino, Bungo Pacik, Cempok Bintang, Bungo Pacar, Tetes Mider, Jando Berias, Lepus Poler, Rumpak, Bunga Intan, dan Lepus Bungo Jepang.
BACA JUGA:Songket Bersinar di Sea Games Kamboja, Gubernur Herman Deru Bangga dan Sebut Hal Ini
"Jadi ada 14 ragam jenis kain songket yang dibuat oleh masyarakat Palembang pada umumnya," jelas Zainal. Dari 14 ragam songket ini, bahan pembuatan tetap ada dua jenis, yaitu bahan cabutan dan bahan biasa.
Harga songket cabutan dapat mencapai angka fantastis, seperti yang ditawarkan oleh Zainal dengan merek dagang Zainal Songket, dengan kisaran harga mulai dari Rp18 juta hingga Rp100 juta.
Sedangkan songket dengan benang biasa memiliki harga yang lebih terjangkau, berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta.
"Kualitas adalah yang utama. Bukan sekadar mahal atau murah. Kualitas adalah yang kami utamakan, sehingga pembeli dan pelanggan akan merasa senang dan puas dengan apa yang kami tawarkan," tambahnya.
Songket Palembang adalah simbol kekayaan budaya yang mendunia, serta sebuah warisan yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.