“Tapi akan dilanjutkan, pada tahap IV nanti. Akan dimulai setelah ada Perpres,” katanya.
BACA JUGA:Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya, Firli Bahuri ke Bareskrim Polri. Datangnya Diam-Diam
Rencana konstruksi jalan tol Prabumulih-Muara Enim ini sebetulnya sudah 100 persen siap. Hanya saja, biaya yang dibutuhkan terbilang besar.
Pemerintah butuh total dana investasi pembangunan jalan tol Prabumulih-Muara Enim sebesar Rp24,11 triliun. Untuk konstruksi saja Rp15,68 triliun.
Kontruksi jalan tol Prabumulih-Muara Enim ini ditargetkan mulai setelah pesta demokrasi serentak 2024. "Saat ini, yang sudah terbangun kurang lebih 1.021,5 km ruas tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatera," tutur Tjahjo.
Kehadiran JTTS memiliki efek berganda (multiplier effect) bagi kemajuan Sumatera. Muncul geliat ekonomi baru di sejumlah wilayah.
Penggunaan listrik meningkat. Jumlah uang yang beredar juga. “Semua itu menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi) itu,” bebernya. Belum lagi efisiensi waktu. Berkurangnya biaya logistic dan dampak positif lainnya.
"Menjelang akhir tahun, Hutama Karya menargetkan selesai 13 ruas JTTS tahap I dan mulai pembangunan JTTS tahap II yaitu Tol Betung-Jambi seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sepanjang 34 km dengan skema dukungan konstruksi. Juga tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km)," tandasnya.
Ada pun ruas tol yang telah beroperasi secara penuh saat ini yakni tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 km), tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), dan tol Palembang-Indralaya (22 km).
Kemudian, tol Medan-Binjai (17 km), tol Pekanbaru-Dumai (132 km), tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) serta tol Binjai-Langsa Seksi 1 (12 km). Ada juga, tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km). Lalu, tol Indralaya-Prabumulih (64 km) dan tol Binjai - Langsa Segmen Binjai - Stabat (7,5 km).
Branch Manager Tol Indraprabu, Syamsul Rizal, menambahkan, 182 personel disiapkan dalam memantau pengoperasian tol Indraprabu. Rinciannya, 157 personel untuk jasa pelayanan, 14 personel PJR dengan 5 unit kendaraan dan 12 personel paramedis.
"Kami sudah menyiapkan 27 kendaraan operasional, ada mobil patroli, PJR, ambulan, mobil derek 10 ton, 25 ton dan lainnya,” bebernya. Seiring kedatangan Presiden untuk meresmikan jalan tol Indraprabu ini, banyak pihak berharap proyek ini bisa diteruskan hingga tersambung ke Lubuklinggau dan Bengkulu.
“Kami dengar untuk ruas tol Prabumulih-Muara Enim tidak masuk prioritas. Entah kapan dibangun kalau begitu,” ucap Diah, warga Muara Enim. Untuk rencana konstruksi ruas Muara Enim-Lubuklinggau juga belum ada kabar.
Pj Sekda Kota Prabumulih, Aris Priadi mengaku tidak tahu persis untuk perkembangan pembangunan ruas jalan tol Prabumulih-Muara Enim. “Kalau untuk pembebasan lahan, sudah selesai, khusus di wilayah Prabu,” katanya, kemarin.
Namun, untuk konstruksi fisik, jadi kewenangan Hutama Karya. Pemkot Prabumulih tidak terlibat. "Kalau untuk tol Indralaya-Prabumulih, sampai saat ini masih gratis. Kita berharap, Prabumulih-Muara Enim bisa segera dibangun juga," imbuh Aris.