BACA JUGA:Laka Tol Indraprabu, Sopir Pick Up Tewas
Meliputi Palembang- Bengkulu, Pekanbaru - Padang, dan dari Medan - Pematang Siantar dengan total panjang 681 km tol yang telah beroperasi.
Kehadiran JTTS memiliki efek berganda, multiplier effect bagi Sumatera. Dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah.
“Seperti contoh di Lampung atau Palembang, kenaikan pemanfaatan penggunaan listrik dan juga meningkatnya jumlah uang yang beredar menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi) itu,” kata Tjahjo.
Kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Jalan Nasional atau Jalan Lintas Sumatera juga berkurang. Terjadi pemangkasan biaya logistik secara efektif.
BACA JUGA:Meski Belum Operasional, Rombongan Sapi Sudah Cicipi Jalan Tol Palembang Banyuasin
Menjelang akhir tahun, Hutama Karya menargetkan selesainya 13 ruas JTTS tahap I.
“Kita sedang mengerjakan JTTS tahap II yaitu Tol Betung – Jambi seksi 3 Bayung Lencir – Tempino sepanjang 34 km dengan skema dukungan konstruksi dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km)," ungkapnya.
Sebelumnya, Hutama Karya telah menambah deretan panjang ruas tol beroperasi seperti Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan Tol Stabat – Kuala Bingai (7,5 km) di Sumatea Utara.
da pun kedua ruas tol ini belum ditetapkan bertarif, sehingga bisa dinikmati secara gratis oleh pengguna jalan tol.
Dengan begitu, hingga saat ini Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km.
BACA JUGA:Kecele, Keluar Tol Palindra Bayar
BACA JUGA:Tol Indraprabu Resmi Beroperasi, Gubernur Dorong Pengembangan Jaringan Tol di Sumsel
Termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 347,5 km dan 681 km ruas tol Operasi.
Ruas jalan bebas hambatan yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), dan Tol Palembang – Indralaya (22 km).