Mahfud mengaku tidak mengetahui informasi mengenai kabar kedatangan Gibran ke Jakarta untuk urusan persiapan sebagai bacawapres. "Kita enggak mungkin partai satu dengan partai lain, saling mencampuri satu sama lain, " elaknya.
Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani membenarkan adanya pertemuannya dengan Gibran pada Jumat (20/10) malam. Dalam pertemuan tersebut, Gibran pamit untuk menerima rekomendasi maju sebagai cawapres dari Partai Golkar. ”Mas Gibran menyampaikan bahwa ada kemungkinan akan ikut dalam kompetisi dan kontestasi pilpres. Tapi, apakah bagaimana dan bagaimana ya, kita tunggu selanjutnya,” kata dia.
Namun, dia memandang langkah Golkar bukan masalah besar. Sebab, keputusan itu hanya berasal dari satu partai. Belum ada kesepakatan dari seluruh koalisi parpol pendukung Prabowo. Dia memilih menunggu sikap koalisi tersebut untuk menentukan langkah PDIP berikutnya.
Ketua DPR itu menyatakan, hingga kini partainya belum mengambil sikap. Termasuk soal tugas Gibran sebagai juru kampanye pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia memastikan tugas tersebut belum dilepas dari tanggung jawabnya. ”Sampai saat ini kami tegaskan karena memang belum ada keputusan apa-apa dari Mas Gibran. Itu yang saya terima,” jelasnya.
BACA JUGA:Bolehkah Umat Muslim Memelihara Anjing? Buya Syakur Berikan Jawaban Mengejutkan
Di tengah situasi ini, Puan meminta semua pihak di barisan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tetap solid. Sebab, koalisi bisa saja berubah. Kader dan lainnya bisa berbelok arah.
Poin ini harus diwaspadai semua pihak. Dia meminta potensi gangguan seperti ini diantisipasi. ”Dalam situasi menjelang pemilu, bisa saja kawan menjadi lawan, lawan menjadi teman. Jadi, kita harus antisipasi hal-hal tersebut,” pungkas Puan. (*/air)