Dampak Matinya Ribuan Ikan
MUARADUA - Stok ikan mujair atau Ikan nila di beberapa pasar tradisional OKU Selatan langka. Pembeli cukup kesulitan mencari salah satu ikan jenis tawar ini. ‘’Kalaupun ada yang jual, hanya sedikit dan cepat habis. Ini merata di beberapa pasar lainya juga susah," ungkap Dewi salah satu warga Muaradua (26/1).Stok ikan mujair yang hanya sedikit ini mempengaruhi harga ikan dipasar. Harga ikan nila alami kenaikan. ‘’Dari sebelumnya Rp 30 ribu/kg sekarang dikisaran Rp 35 ribu/kg, dikisaran seperti itu. Namun memang ada kenaikan dari pedagang," ujarnya.Udin, pedagang ikan, mengatakan jika ikan mujair saat ini memang sedang alami kelangkaan. Stok yang dipasarkan dari kerambah ikan, memang hanya sedikit. ‘’Kalu biasanya belasan kilo masuk, sekarang hanya beberapa kilo," ungkapnya.
Sementara itu, Parida Ariyani Kepala Dinas Perikanan OKU Selatan membenarkan adanya kelangkaan stok ikan mujair atau ikan nila di OKU Selatan. ‘’Ini dampak dari matinya ribuan ikan di keramba wilayah lombok, Lampung Barat dan Kota Batu Warkuk Ranau Selatan akhir Desember 2022 lalu. Hingga saat ini masih berdampak," ungkapnya.Dikatakan, matinya ribuan ikan dikerambah ini mempengaruhi stok ikan nila atau mujair saat ini di beberapa pasar tradisional. Apalagi dua wilayah ini, salah satu tempat budidaya ikan terbesar yang mensuplai ikan-ikan diwilayah OKU Selatan. ‘’Matinya ribuan ikan karena fenomena naiknya zat belerang dari Gunung Seminung dan lainya wilayah Danau Ranau. Fenomena ini memang kerap terjadi setiap tahun, dan biasanya diakhir tahun. Tahun 2022 kemarin juga terjadi," ungkapnya. (end)
Kategori :