Ada 4 daerah bahkan masuk kategori indeks ketahanan pangan (IKP) “sangat tahan”. Yaitu Kota Pelembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. "Ketahanan pangan merupakan faktor kunci pengurangan penduduk miskin. Penguatan ketahanan pangan akan berdampak signifikan bagi penurunan kemiskinan," katanya, kemarin.Ia mengatakan, kinerja APBN di regional Sumsel sepanjang 2022 sangat baik. Dari sisi pendapatan negara, realisasinya melebihi target. Pendapatan negara di Sumsel terealiasi 120,27 persen dari target, tumbuh 37,15 persen (yoy). Dikatakan, impresifnya kinerja pendapatan negara dipengaruhi pemulihan ekonomi yang semakin baik, serta didorong tingginya harga dan permintaan komoditas unggulan Sumsel. Baca juga : Cara Resmi Daftar Poligami, Emak-Emak Juga Wajib Baca Baca juga : Bukan karena Janda atau Kembang Desa, Ini Alasan Suami Bisa Selingkuh Kemudian, komoditas unggulan di sektor ketahanan pangan Sumsel turut mendukung tercapainya target pendapatan tersebut, antara lain produk beras di wilayah Kabupaten Banyuasin, OKU Timur, dan Ogan Komering Ilir. Sementara dari sisi belanja negara, kinerjanya juga mampu tumbuh positif dan lebih baik dari tahun lalu dengan realisasi 107,59 persen. Rinciannya, realisasi belanja pusat terealisasi Rp13,57 triliun (95,15%) dan transfer ke daerah Rp32,51 triliun (113,80%). Baca juga : Wakil Walikota Palembang Klaim Stok Pangan Aman, Harganya Juga Stabil
Selain pemanfaatan belanja untuk pembangunan infrastruktur ketahanan pangan seperti pembangunan dan pemeliharaan jalur irigasi persawahan, APBN juga berperan mendukung program ketahanan pangan melalui program Subsidi Pupuk, Subsidi Benih, dan alokasi Transfer ke Daerah dalam bentun Dana Alokasi Khusus untuk penguatan ketahanan Pangan. “Kondisi ketahanan pangan dan kinerja APBN 2022 yang sangat baik ini menjadi modal mengentaskan kemiskinan di Sumsel tahun 2023,” tutup dia. (yun)
Kategori :