MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kendala pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kabut asap yang melanda Kabupaten Muratara masih menjadi hal serius bagi masyarakat setempat. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepolisian menghadapi kesulitan dalam memadamkan api karena kurangnya pasokan air di sekitar lokasi kejadian. Informasi terbaru menyebutkan bahwa kebakaran lahan di sekitar area perkantoran Bupati Muratara yang baru berlokasi di Kecamatan Rupit, kembali menjadi perhatian utama. Pada Kamis kemarin (5/10), Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto, dan Kepala BPBD, H. Zaenal Arifin, terjun langsung untuk memadamkan api. Kapolres Muratara, dalam pernyataannya, mengakui kesulitan yang dihadapi oleh petugas dalam mencari pasokan air untuk mengisi water cannon dalmas dan mobil pemadam kebakaran. "Mohon maaf pada saat kejadian tidak sempat hubungi rekan-rekan jurnalis karena kami saat itu kebingungan mencari air untuk mengisi water cannon dan mobil pemadam kebakaran," ungkap Kapolres Muratara. BACA JUGA : BRI Regional Office Palembang Salurkan Bantuan Peralatan Karhutla ke Desa Tanjung Beringin Ia menjelaskan bahwa petugas harus bolak-balik ke lokasi kejadian dan mengambil air langsung dari aliran sungai karena sekitar lokasi kebakaran sangat kering dan tidak ada pasokan air. Kapolres juga menegaskan bahwa mereka telah menerima arahan dan peningkatan eskalasi dalam penanganan Karhutlah (Kebakaran Hutan dan Lahan) dari Polda Sumsel. "Kami akan menindak tegas mereka yang dengan sengaja membakar lahan, mulai dari himbauan hingga penangkapan dan pemidanaan," tegas Kapolres. BACA JUGA : Posisi 12 Karhutla Terluas Pihak berwenang juga mengimbau seluruh masyarakat di Kabupaten Muratara untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Karena tindakan tersebut akan berdampak luas pada masalah kabut asap dan potensi kebakaran yang semakin meluas. "Kami akan menindak tegas pelaku pembakaran lahan," tambahnya.
Kategori :