*4-5 Oktober, Para Inovator Presentasi-Tanya Jawab
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.I – Kompetisi Inovasi Kota Palembang sudah masuk tahapan presentasi dan tanya jawab. Pelaksanaan penjurian ini berlangsung dua hari, 4-5 Oktober 2023.
Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang, Ir Harrey Hadi MS menjelaskan, ada lima kategori inovasi. “Yang paparan hari ini (4 Oktober) dan besok (5 Oktober) adalah lima besar inovator ari masing-masing kategori,” ujarnya, kemarin.
Untuk hari pertama kemarin, yang presentasi adalah para inovator untuk kategori Perangkat Daerah, Sekolah dan ASN Inovatif. Untuk kategori Perangkat Daerah, lima inovasi yang dipaparkan yakni Ampera Cakep dari Disdukcapil, Ampera Kito dari BPPD, Gerobok Sudu dari Kecamatan SU 2, Graha Kuin dari Dinas Kesehatan serta Si Kemplang dari Dinas Koperasi dan UKM.
Sedangkan untuk kategori Sekolah, ada Inovasi Cangkir Sapa dari SDN 19 Palembang, Gandus Millenial dari SDN 149 Palembang, Gembira Dong (ASN) dari SDN 226 Palembang, Hepi dari SDN 228 Palembang, dan Pertalite SMPN 30 Palembang.
Sementara, untuk ASN dari kategori perangkat daerah dan sekolah, yang presentasi dan tanya jawab kemarin yakni Kepala Dinas Disdukcapil Dewi Isnaini, Kepala BPPD Herly Kurniawan, dan dari SDN 226 Palembang.
"Presentasi dan tanya jawab untuk kategori Puskesmas, Masyarakat dan juga lanjutan ASN jadwalnya besok (hari ini)," tambah Harrey.
Di antara inovasi yang dipaparkan, ada Ampera Kito dari BPPD Kota Palembang. Ini inovasi sistem e-Tax yang bisa dipantau dari jauh. Untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah.
"Inovasi ini sudah ada sejak 2019, yang tercipta dari keinginan wali kota agar ada inovasi karena saat itu rendahnya capaian pajak daerah Kota Palembang," jelas Kepala BPPD Kota Palembang, Herly Kurniawan.
Kemudian, ada inovasi Gerobok Sudu dari kecamatan SU 2. Gerobok Sudu merupakan etalase produk lokal yang dihasilkan masyarakat. “Jadi di sini ada peranan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM dan juga menekan angka stunting. Masyarakat yang punya anak beresiko stunting didorong untuk punya usaha," jelas Camat SU 2, Purba Sanjaya.
Sedangkan Dinkes Palembang punya inovasi Graha Kuin. Inovasi ini merupakan fasilitas untuk mengkoleksi data inovasi di lingkungan Dinkes hingga meningkatkan kualitas inovasi.
"Melalui Graha Kuin, bukan hanya merapikan data inovasi dari UPTD (puskesmas) dan lainnya di lingkungan Dinkes. Tapi juga meningkatkan kualitas dan kuantitas dari inovasi itu sendiri," beber Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Palembang, Yuliarni.
Untuk Dinas koperasi dan UMKM Palembang, memaparkan inovasi Si Kemplang. Berupa fasilitas pelayanan NIB gratis yang dilatarbelakangi banyaknya UMKM tumbuh, tapi banyak kendala. Salah satunya belum ada NIB (Nomor Induk Berusaha).
Sementara Kepala Disdukcapil Palembang Dewi Isnaini memaparkan inovasi Ampera Cakep. “Sesuai namanya ayo menemukan penduduk rentan, cetak adsministrasi kependuduknya.
Ini bisa diakses melalui link," bebernya.
Penduduk rentan dimaksuk yaitu warga yang memiliki keterbatasan untuk mengakses adsministrasi kependudukannya baik karena fisik, sosial, ekonomi atau bencana alam. "Misalnya penyandang difabel, ODGJ, transgender, korban kekerasan mental, fisik dan lainnya. Termasuk warga binaan (di lapas) korban kebakaran, banjir dan lainnya," tutur Dewi.
Ada pun untuk lima nominator kategori Perangkat Daerah yakni Disdukcapil, BPPD, Dinkes, Kecamatan SU 2 serta Dinas Koperasi dan UKM. Sedangkan lima innovator kategori Puskesmas yakni Puskesmas Pakjo, Puskesmas Makrayu, Puskesmas Kenten, Puskesmas Kertapati dan Puskesmas Multiwahana.
Lalu, untuk lima nominator kategori Sekolah yakni SDN 19, SDN 149, SDN 226, SDN 228 dan SMPN 30. Sementara nominator kategori ASN yaitu Ir. Dewi Isnaini (Disdukcapil Kota Palembang), Dian Anggraini SPd (SDN 226 Palembang), Hj Dian Hayati MKM SpKKLP (Puskesmas Multiwahana), Rina Haryanti MKes (Puskesmas Makrayu) dan Herly Kurniawan SSos MAP (BPPD Kota Palembang)
Terakhir, lima nominator kategori masyarakat yakni Nanda Irwantika, Anggi Fitrilia Putri Pratama, M Khairul Hadi, Fauzan Azhiman dan Najmah. Paparan dan tanya jawab dinilai para juri dengan diketuai H Zulkarnaen SP MM (Balitbang Provinsi Sumsel). Anggotanya. Muhammad Izman Hardiansyah PhD. (akademisi), Jonggi Tambunan, SE MSi (BSKDN Kemendagri), Yudi Suhairi SSn MDs (Ekraf) dan Hj Nurseri Marwah (Sumatera Ekspres).(tin)