Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Program Studi Budidaya Perairan Universitas Sriwijaya menggelar Pelatihan Penyediaan Induk Unggul Ikan Tambakan. Kegiatan yang digelar di UPR Mandiri Abad, Jalan Setunggal, RT.13 RW.03 kelurahan 8 Ilir Kecamatan Ilir Timur 3 Palembang ini dihadiri oleh 25 orang peserta. Tema yang diangkat adalah ikan khas Sumatera Selatan yaitu ikan tambakan (Helostoma temminckii) atau warga lokal biasa menyebutnya ikan tembakang. Acara tersebut diketuai oleh Danang Yonarta, S.St., Pi., M.P selaku pemateri dan ketua tim pengabdian dosen Prodi Budidaya Perairan Universitas Sriwijaya belum lama ini.
Danang selaku koordinator pelatihan dan pemateri menyampaikan bahwa, pada saat ini tidak banyak pembudidaya terutama di Sumatera Selatan yang menyediakan benih ikan rawa seperti tambakan. “Sedangkan penangkapan ikan tambakan di alam terus mengalami peningkatan sehingga sangat mengkhawatirkan terancam kepunahan apalagi pada budidaya terkontrol juga belum dapat sepenuhnya mengurangi ketergantung terhadap hasil alam,” katanya.
Dengan kata lain, acara ini bertujuan untuk mengaplikasikan penggunaan hormon gonadotropin dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas benih yang dihasilkan melalui indukan yang unggul. Sehingga, nantinya menciptakan masyarakat yang mandiri serta meningkatkan kemampuan teknis pembudidaya ikan dengan transfer teknologi.
Pembenihan yang berhasil dapat mencapai 80 persen setiap satu kali siklus pembenihan. Hal itu dapat dicapai dengan manajemen induk yang baik, manajemen produksi yang baik dengan kualitas sel sperma dan sel telur yang matang dan lingkungan yang aman untuk ikan dan pembudidaya. “Akan tetapi adapun tantangan dalam pembenihan yaitu kualitas benih yang menurun karena wabah penyakit dan virus yang menyebabkan pembusukan insang dan cemaran lingkungan,” tukasnya.Sementara Dimas Nur Ichsan, pemilik UPR Mandiri Abad menyambut baik kegiatan ini. “Kami di sini sangat terbantu dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen unsri untuk peningkatan pengetahuan dan skill para pembudidaya serta masyarakat , ” ujarnya.(nni/lia)