JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Saat ini sudah memasuki hari-hari terakhir pendaftaran PPPK Guru 2023, serangkaian tes yang tak kalah serius akan segera dihadapi oleh guru P2-P3. Menurut pernyataan resmi dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, tahun ini mereka akan menjalani tes menggunakan sistem Situational Judgement Test (SJT). Perubahan ini merupakan langkah signifikan dari tahun sebelumnya, ketika para calon guru P2 dan P3 diuji melalui tes observasi. Dalam dunia pendidikan, SJT dianggap lebih mendalam karena lebih fokus pada aspek proses pembelajaran daripada sekadar penguasaan materi. Lalu, apa sebenarnya SJT itu? Dalam kata-kata Nunuk, SJT adalah tes berbentuk pilihan ganda yang merujuk pada tindakan seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. BACA JUGA : Pengumuman Hasil Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Tahap 1 Tahun 2023 Artinya, calon guru P2 dan P3 akan dihadapkan pada situasi-situasi nyata yang biasanya terjadi di ruang kelas, dan mereka harus memilih jawaban berdasarkan kasus yang diberikan. Namun, berbeda cerita untuk calon guru P4. Mereka akan menghadapi Computer Assisted Test (CAT) yang mengevaluasi kompetensi teknis, manajerial, sosio-kultural, dan kemampuan wawancara. Untuk para pelamar yang telah bersertifikat sebagai pendidik, ada kabar baik karena mereka akan mendapatkan afirmasi kompetensi teknis sebesar 100 persen. BACA JUGA : Informasi PPPK Guru 2023 : P1 Tak Ujian, P2-P3 Sistem SJT, P4 Wajib CAT Pada tes kompetensi PPPK 2023 terdiri dari sebanyak 90 soal kompetensi teknis, 25 soal kompetensi manajerial, 20 soal sosial kultural, dan 10 soal wawancara. Dengan demikian, para pelamar harus menyelesaikan total 135 soal dalam waktu terbatas, hanya 120 menit. Ini bukan tugas yang ringan, dan akan memerlukan kemampuan manajemen waktu yang baik.
Kategori :