*PBS Diperluas, Telan Biaya Rp3 M
PALEMBNG , SUMATERAEKSPRES.ID– Untuk memberikan rasa nyaman bagi umat yang beribadah di area Pusdiklat Budhayana Sriwijaya (PBS), Yayasan Teratai Sriwijaya dan Pengurus PBS sejak enam bulan terakhir menambah dan membangun ruang baru untuk para umat yang jumlah terusnya bertambah setiap waktu. Bila sebelumnya hanya terdiri dua ruko, kini menjadi lima ruko.
Selama pembangunan, kata dia, tak sedikit umat yang memberikan sumbangan baik warga sekitar maupun yang tinggal di luar negeri seperti dari Australia. Baik mereka yang hendak bersembahyang, sekolah Minggu, hingga pemberkatan pernikahan. “Pembangunan ruang baru ini menelan biaya lebih dari Rp3 miliar,” ujar Pembina Yayasan Teratai Budhayana, Sukartek diamini Ketua Wanita Buddhis Indonesia (WBI) Kota Palembang, Bulan, kepada koran ini, Minggu (24/9) malam.
Pihaknya pun bersyukur pembangunan berjalan sesuai rencana. Bahkan yang membuat respect, bangunan ini semakin megah dan bisa menampung lebih banyak umat beribadah, pemberkatan pernikahan, atau kegiatan keagamaan lainnya. “Pengerjaannya sekitar 9 bulan," ungkapnya.
Diakuinya, ruang peribadatan ada dua lantai 1 dan 2. Terdapat juga aula untuk berbagai kegiatan keagamaan di lingkungan PBS dan paling penting tempat ini diharapkan menjadi rumah bersama seluruh umat Buddha di Kota Palembang. "Seiring pertumbuhan umat, tentu bila hanya ruko dua pintu tidak akan mencukupi menampung semua umat yang datang beribadah. Apalagi umat butuh tempat yang representatif untuk beribadah,” lanjutnya.
Gedung ini dapat menjadi rumah bersama bagi semua umat Buddha di Kota Palembang dan Sumsel. “Saya berdoa semoga ke depan bisa lebih maju lagi dari yang ada sekarang ini," tegas pria yang juga Ketua Majelis Budhayana Indonesia (MBI) Kota Palembang.
Ketua WBI Kota Palembang, Bulan, menambahkan dirinya sangat mengapresiasi pembangunan ruang baru tempat ibadah. Ini semua diperuntukkan bagi umat Buddha. Untuk itu dirinya berharap tempat ini dapat menjadi tempat semua umat berkumpul dengan satu tujuan kebersamaan sekaligus persaudaraan. "Kalau sudah nyaman seperti saat ini tak ada lagi alasan bagi kita datang beribadah. Semoga saja nanti bisa menjadi rumah bersama semua umat Buddha yang ada di Sumsel. Semoga ke depan umat Buddha yang beribadah semakin khusyuk," pungkasnya. (afi/fad)