EMPAT LAWANG - Petani di Kabupaten Empat Lawang, khususnya di Kecamatan Tebing Tinggi sedang menghadapi masalah serangan hama burung pipit. Hama ini mengintai bulir padi yang sudah mulai menguning. Salah satu petani bernama Andri dari Desa Tanjung Kupang Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, mengeluhkan kesulitan dalam mengusir hama burung pipit. Mereka menyerang secara berkelompok ke sawahnya. "Serangan hama burung ini benar-benar membuat kami para petani kesulitan,’’ ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sudah mencoba mengusirnya. Tapi tak membuahkan hasil. Saat diusir, pada burung ini terbang ke lokasi lain. ‘’Begitu kami mengusir dari situ, mereka pindah ke sini," ujar Andri.Andri mengisahkan bagaimana ia dan istrinya berjuang sepanjang waktu untuk mengusir hama burung pipit. Serangan ini terjadi dua kali dalam sehari. Di pagi hari hingga pukul 10.00 WIB, lalu kembali lagi pada pukul 15.00 WIB hingga matahari terbenam. Andri juga mengatakan, serangan burung ini cenderung tidak terjadi saat cuaca panas di siang hari. Namun mengganggu tanaman saat cuaca menjadi lebih dingin.
Untuk mengatasi masalah ini, Andri dan para petani telah mencoba berbagai upaya. ‘’Kita juga sudah memasang ornamen seperti orang-orangan sawah yang mengeluarkan bunyi-bunyian,’’ katanya.Mereka juga mencoba mengikat kertas berwarna-warni seperti umbul-umbul dan meletakkannya di area sawah. Namun hama burung masih tetap tidak terganggu oleh hal tersebut. Meskipun telah melakukan berbagai upaya, hasilnya belum memuaskan. Petani terpaksa harus menjaga sawah secara tradisional. Jika masalah ini tidak ditangani, hasil panen mereka bisa terancam berkurang. ‘’Kami terpaksa turun ke ladang berkeliling mengusir burung pipit. Kalau tidak bisa habis padi dimakan burung pipit dan kami gagal panen," cetusnya. (eno/)
Kategori :