*Level Udara Tidak Sehat
PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Kualitas udara di Kota Palembang masih belum membaik dan berada pada level sedang hingga tidak sehat hingga Sabtu (16/9).
"Kini angka Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang berkisar 149 dari 101-200 mikrogram/m3 kategori tidak sehat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Mustain, kemarin.
Menurutnya, tingginya angka ISPU lantaran masih banyaknya kabut asap di Kota Palembang akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Ia mengatakan pengukuran ISPU itu dilakukan pada Sabtu (16/9) di Stasiun Bukit Kecil Palembang pukul 15.00 WIB dan menetapkan hasil pengukuran angka ISPU sebesar 149 mikrogram/m3.
Ia menghimbau kepada masyarakat Palembang agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu gunakan masker apabila haru beraktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi berbagai jenis penyakit gangguan pernapasan diakibatkan kabut asap karhutla.
Sementara pantauan di kawasan Jakabaring Palembang kemarin, ribuan masyarakat Palembang masih tetap menikmati akhir pekan dengan berolahraga pagi. Masyarakat tetap santai berolahraga tanpa menggunakan masker di tengah kabut asap mengepung kota ini.
Sebelumnya Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sinta Andayani mengungkapkan udara di ibu kota Sumatera Selatan akhir-akhir ini kondisinya tidak sehat.
"Dalam kondisi udara tidak sehat, masyarakat diingatkan mengurangi kontak langsung dengan udara di luar ruangan dan menggunakan masker untuk mengantisipasi bahaya polusi udara bagi kesehatan," kata Sinta Andayani.
Untuk tidak memperburuk kondisi udara sekarang ini, masyarakat diimbau juga agar tidak membakar sampah atau aktivitas yang dapat menimbulkan asap atau pencemaran udara.
Partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat berperan besar dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan udara buruk sekarang ini agar tidak semakin parah.
Kualitas udara di Provinsi Sumsel, khususnya Kota Palembang saat ini dalam kondisi tidak sehat.
Kasi Pengendalian Pencemaran DLHP Provinsi Sumsel, Rezawahya mengatakan berdasarkan data Particulate Matter (PM 2,5) yang tinggi, kemungkinan besar dari asap kebakaran yang ada di Sumsel. Kalau hotspot tinggi maka asap akan banyak dan pm 2,5 akan meningkat dari hari biasanya.
“Hari biasa faktor pengotornya seperti asap kendaraan, debu, dan lain-lain, kini ditambah asap hasil kebakaran lahan,” tegasnya.
Rezawahya menjelaskan biasanya kalau asap mulai muncul pukul 17.00-18.00 WIB. Itu masuk ke kota dari sumber kebakaran dan puncaknya terasa di pukul 2.00-3.00 WIB.
Kemudian akan turun saat matahari terbit sampai pukul 12.00 dan seterusnya. Karena asap sifatnya berjalan dan menggumpal, maka butuh waktu 2-3 jam untuk menyebar dan sampai ke kota.
Contohnya kemarin ISPU 112, itu akibat kebakaran sehari sebelumnya.
Untuk itu masyarakat diimbau menggunakan masker, karena kualitas udara masuk kategori tidak sehat. “Kurangi kegiatan di luar rumah, jika tidak begitu penting.
Jika keluar rumah gunakan masker,” tegasnya. Untuk ISPU di atas 50 ataupun 100 itu mempengaruhi kesehatan.
Karena ini di atas 100 maka gunakan masker sebab dapat berpengaruh bagi pernapasan. (yun/fad)