Uang Beredar Capai Rp8.525,5 T

Selasa 24 Jan 2023 - 23:10 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

*Tren Kredit Tetap Bertumbuh

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2022 sebesar Rp8.525,5 triliun atau tumbuh 8,3 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menuturkan perkembangan tersebut didorong pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 9,5 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,8 persen (yoy).

“Pertumbuhan M2 pada Desember 2022 utamanya dipengaruhi perkembangan aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit,” terangnya, kemarin.  Aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh positif sebesar 4,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya sebesar satu persen (yoy).

Sedangkan penyaluran kredit pada Desember 2022 tumbuh 11 persen (yoy) menjadi Rp6.387 triliun, setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,9 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut terjadi seiring dengan perkembangan kredit produktif dan konsumtif. Baca juga : Sulit Bangkit karena Duit Baca juga : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya..

“Perkembangan penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi sebesar 15 persen (yoy) dan perorangan sebesar 8,1 persen (yoy). Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,7 persen (yoy) pada Desember 2022, setelah sebelumnya tumbuh sebesar 11,6 persen (yoy),” tegasnya.

Pertumbuhan KMK bersumber dari KMK sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 11 persen (yoy), setelah tumbuh 10,9 persen (yoy) pada November 2022, terutama pada subsektor industri farmasi dan jamu di Banten.

Sementara itu KMK sektor konstruksi tumbuh 5,9 persen (yoy) pada Desember 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,7 persen (yoy), terutama pada subsektor bangunan jalan tol di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Kredit konsumsi (KK) tumbuh 9,4 persen (yoy) pada Desember 2022, setelah tumbuh 9,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, yang utamanya disebabkan perkembangan kredit kendaraan bermotor dan kredit multiguna.

Penyaluran kredit sektor properti tumbuh 8,4 persen (yoy) pada Desember 2022, setelah sebelumnya tumbuh 8,3 persen (yoy). Kredit real estate tumbuh 20,8 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,2 persen (yoy). Sumber pertumbuhan terutama berasal dari kredit real estate gedung perkantoran di DKI Jakarta dan Banten. (fad)

Tags :
Kategori :

Terkait