PALEMBANG - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumsel selama ini sangat berperan dalam menyukseskan program pembangunan di Provinsi Sumsel. Beberapa tahun terakhir, Pemprov Sumsel, BPKP, dan segenap instansi duduk bersama menurunkan beberapa kasus, salah satunya angka stunting.
“Hasilnya penurunan stunting Sumsel menjadi yang tertinggi di Indonesia,” ungkap Gubernur Sumsel, H Herman Deru usai mengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Sumsel yang baru, Sofyan Antonius di Griya Agung, Senin (11/9) pagi.Terkait langkah menekan angka kemiskinan, menurutnya, juga perlu ada yang diperbaiki. Namun itu bukan pada SDA-nya, melainkan pengelolaan. Bukan juga pada SDM-nya, namun lebih kepada penempatannya. Karena itu, menurutnya, perlu ada kesamaan mindset dalam penyusunan langkah-langkah ke depan bersama Kepala BPKP Sumsel yang baru. Selain menyamakan frekuensi, dalam kesempatan itu Herman Deru juga meminta BPKP Sumsel ikut mengawal Universal Health Coverage (UHC) di Sumsel. Hal ini juga sebagai salah satu fokus menurunkan angka kemiskinan. Dalam waktu dekat Pemprov Sumsel akan meluncurkan program mendukung UHC, yakni BERKAT (Berobat Pakai KTP). Untuk memudahkan masyarakat mendapat layanan kesehatan, Pemprov Sumsel telah menyiapkan dana talangan untuk warga yang belum tercover UHC. Sementara kemarin pelaksanaan pengukuhan dan sertijab Sofyan Antonius Ak MM menjadi Kepala Perwakilan BPKP Sumsel, serta dilantiknya Kepala BPKP Sumsel yang lama, Buyung Wiromo Samudro SE MBA menjadi Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Keuangan, Jasa Penilai, dan Manufaktur pada Kedeputian Akuntan Negara di Jakarta. Gubernur mengucapkan selamat kepada Kepala BPKP Provinsi Sumsel yang baru serta mengajaknya segera aktif di Sumsel. la berharap Kepala Perwakilan BPKP Sumsel yang baru dapat diterima sebagai mitra kerja, sehingga kerja sama yang telah berjalan dengan sangat baik selama ini antara Perwakilan BPKP Sumsel dengan Pemprov Sumsel dan stakeholder lainnya dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. (fad)
Kategori :