Kampung Nelayan di Keramasan Kertapati
PALEMBANG - Meski berada di bantaran Sungai Musi, bukan berarti Kelurahan Keramasan tak memiliki destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Salah satunya, Kampung Nelayan, pemukiman yang berada di tepi Sungai Musi. Selain aset wisata air yang ada, Kelurahan ini juga memiliki berbagai peninggalan sejarah seperti Rumah Limas dan Masjid Darul Barokah yang dibangun ratusan tahun silam."Di Kampung Nelayan, kita menawarkan wisata air menggunakan kapal atau perahu tradisional. Kita juga punya Rumah Limas yang sudah berdiri sejak beberapa generasi dan Masjid Darul Barokah," ujar Lurah Keramasan, Virgianti saat menerima kunjungan Dewan Juri Lomba Kampung Kreatif tahun 2023, kemarin (7/9).Selain itu, kampung ini punya potensi UMKM dan pengembangan perekonomian masyarakat. Di sini ada sentra pembuatan ikan asin yang merupakan hasil tangkapan para nelayan setempat. "Khusus di Kampung Nelayan, hampir sebagian besar masyarakat pekerjaannya nelayan pencari ikan di Sungai Musi.
Adapun hasil yang didapat diolah oleh para istri dan remaja setempat menjadi ikan asin. Saat ini, ikan asin hasil produksi sudah menyebar ke berbagai pasar di Kota Palembang,” bebernya.Kadis Pariwisata Kota Palembang, Drs Kgs Sulaiman Amin mengungkapkan secara potensi Kampung Nelayan tak kalah bersaing dengan daerah lain. BACA JUGA : Pertahankan Ciri Khas Kampung Gerabah Bahkan memiliki sebuah keunggulan tersendiri, terutama lokasi di tepian Sungai Musi yang tentu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang menyukai wisata alam dan adventure. Di samping itu, di kawasan ini terdapat sentra pembuatan ikan asin. Secara tak langsung mengubah taraf kehidupan masyarakat.
Namun begitu, yang tidak boleh dilupakan keberadaan Rumah Limas dan Masjid Darul Barokah sendiri yang dibangun berdekatan waktunya dengan Masjid Ki Marogan."Rumah Limas dan Masjid Darul Barokah bisa masuk kategori wisata heritage. Sedang Sungai Musi bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata air.
Kategori :