Sekolah Boleh Kurangi Jam Belajar

Kamis 07 Sep 2023 - 21:53 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Edaran Disdik Sumsel, 4 Hari Udara Palembang Tak Sehat

*Bau Asap Malam-Pagi Hari

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Berturut-turut selama empat hari, kondisi udara di Kota Palembang masuk kategori tidak sehat.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)  di angka 106. Parameter PM 2,5 mencapai 60,59. Sedangkan untuk parameter lain seperti SO2, CO, O3, NO2, dan HC masih baik.

Data itu didapatkan dari hasil pengukuran pada kawasan Jl POM IX-Simpang Lima DPRD Sumsel.

Buruknya udara kota pempek sangat terasa pada malam hari. Embun turun bersama asap. Membuat mata perih dan susah bernapas. “Kalau malam seperti berselimut asap. Coba saja jalan-jalan naik motor.

Jangan mobil. Biar terasa asapnya,” cetus Hendra, warga Sukarami, Palembang, kemarin.

Menyikapi kondisi saat ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah membuat surat edaran khususnya ke seluruh SMA/SMK negeri/swasta.

Agar para guru dan pelajar memakai masker guna menjaga kesehatan.

Kemudian berkoordinasi minta pihak sekolah dengan kesehatan untuk mengambil kebijakan dalam kegiatan belajar mengajar.

BACA JUGA : Pergi Sekolah, Tewas Tertabrak Bus

"Kalau sangat tebal dan membahayakan anak-anak, sekolah  bisa mengurangi jam belajar. Atau dikurangi separuh kalau benar-benar tebal agar tidak membahayakan kesehatan anak-anak dan para guru," kata Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sumsel, Drs Joko Edi Purwanto MSi.

Terpisah, Kepala Disdik Palembang H Ansori ST MM, mengatakan, masih menunggu kebijakan pemkot pasca rapat bersama instansi terkait lain beberapa hari lalu.

"Jika ada sekolah yang berinisiatif membagikan masker silakan saja. Karena memang saat ini sesuai edaran dinas, kondisi udara sedang tidak sehat," tandasnya.

Saat Palembang merasakan dampaknya, produksi asap terus terjadi di beberapa wilayah. Untuk di Kabupaten OKI, kemarin ada empat titik lokasi.

BACA JUGA : Selaraskan Kurikulum Sekolah-Industri

Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin melalui Kabid Bencana dan Logistik, Udayana mengungkapkan, pemadaman masih mereka lakukan di Desa Lebak Deling Kecamatan Pangakalan Lampam. Kemudian, di Jungkal, Kecamatan Pampangan.

Lalu, di wilayah Simpang Tiga Abadi, Kecamatan Tulung Selapan. Terakhir di Menang Raya, Kecamatan Pedamaran.

“Untuk pemadaman di Deling, Simpang Tiga Abadi dan Jungkal, upaya pemadaman dibantu helikopter water bombing,” bebernya,

Seperti di Deling, gambutnya sudah beberapa kali terbakar, pada lokasi yang berdekatan.

Sedangkan untuk di Menang Raya, fokusnya pemadaman oleh satgas darat. Untuk titik api (firespot) per hari bisa 20 titik.

Tags :
Kategori :

Terkait