*Jangan Sampai Jadi Dana Nganggur
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gubernur Sumsel, H Herman Deru, secara resmi mengukuhkan Komisaris Independen Bank Sumsel Babel (BSB), Normandy Akil dan Direktur Operasional, Arief Yulianto di Griya Agung, kemarin. Dengan adanya SDM baru, Deru berharap terjadi peningkatkan kinerja terhadap BSB.
Menurutnya, saat ini sudah jadi kelaziman bahwa orang melihat penampilan mulai dari gedung, petugas frontline, hingga marketing pun harus meyakinkan.
"Itu tidak salah karena masyarakat menitipkan dana ke suatu lembaga," katanya usai pengukuhan.
Dikatakan, tantangan saat ini bagi perbankan adalah pola marketing yang harus dimodernisasi mengingat semua serba cepat dan simpel.
"Maka digitalisasi menjadi hal wajib dan harus dilakukan supaya mampu bersaing dan berkembang. Teknologi harus diikuti karena bergerak cepat bahkan dari alam pikir.
Saya ingatkan teknologi ini super cepat dan jangan tertinggal, BSB harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman," tegasnya.
Bahkan, kata dia, bank syariah terbesar sempat mengalami trouble dan hal tersebut menganggu layanan berhari hari.
"Artinya layanan digital ini begitu sakral bukan sekadar penting," tegasnya.
Untuk itu, kata dia, peningkatan kompetensi pegawai sangat penting. Sehingga perlu sistem, kolaborasi, dan koordinasi yang baik.
"Semoga BSB semakin maju dan mampu melayani dengan baik nasabah maupun calon nasabah," tuturnya.
Usai dilantik, Komisaris Independen Bank Sumsel Babel, Normandy Akil memastikan perjalanan bisnis Perseroan tetap lancar dan makin terarah.
"Dewan Komisaris memastikan fungsi kepatuhan sudah dijalankan, bagaimana mitigasi sudah dijalankan atau belum," jelasnya.
Dia mengakui tak akan banyak perubahan, tapi dengan bertambahnya jajaran komisaris dan ada direksi yang baru akan memperkuat kinerja dari bank daerah.
"Dewan komisaris memastikan tata kelola, sudah dijalankan manajemen, karena ini penting sekali dalam menjalankan sebuah perusahaan," ungkapnya.
Salah satu yang menjadi sorotan Normandy Akil yakni aspek penyaluran kredit. "Uang yang ditabung oleh nasabah itu tak boleh menumpuk di bank.
Itu nanti namanya idle (nganggur), jadi ke depan bagaimana bank harus menyalurkan kredit sebanyak-banyaknya," jelasnya.
Mengingat, sambung Normandy Akil, kalau uang tabungan nasabah tetap disimpan di bank akan menjadi biaya dana yang membebani perbankan.
Meski demikian, sebagai komisaris, Normandy tetap mengingatkan penyaluran kredit harus mengutamakan kehati-hatian.
"Tetap kredit asal jangan diberikan, tetap mengutamakan kehati-hatian dalam penyalurannya," ujar dia.
Direktur Operasional BSB, Arief Yulianto mengaku akan tetap menjalankan program kerja sebelumnya dan berusaha meningkatkannya lagi.
Apalagi, lanjut Arief, sudah banyak program yang dijalankan dan di-launching sebelumnya dan semuanya program yang bagus.
"Kita bekerja untuk mencapai target sesuai visi dan misi perusahaan, serta mendukung rencana Pak Gubernur. Visinya menjadi bank digital," ungkapnya.
Rencana BSB menjadi bank digital sebenarnya sudah visi dan misi Perseroan di kemudian hari. "Salah satunya kita memaksimalkan BSB Lur dan mesin EDC.
Untuk pembukaan kantor cabang kini lebih selektif meskipun banyak permintaan dari daerah untuk dibuka kantor kas," ujar dia. (yun/fad)