* Sriwijaya Lantern Festival
Palembang - Sriwijaya Lantern Festival (SLF) di Sekolah Maitreyawira, Jalan Residen A Rozak, terus menghadirkan suguhan-suguhan menarik. Tak hanya menyalakan 10 ribu lampion, Minggu (3/9) malam lalu juga menampilkan kesenian Betaei untuk mewarnai festival tersebut. Kali ini dengan menggandeng Forum Warga Betawi Sumatera Selatan (Forwabess). Ketua Vegetarian Sumsel, Jhonson, didampingi ketua panitia pelaksana SLF, Hadi Wijaya, menjelaskan penampilan kesenian tradisional ini dengan tujuan untuk melestarikan kesenian tradisional. "Yang kami lakukan untuk merawat kesenian tradisional dan nilai kebangsaan yang ada di Indonesia," tegas Ko Jhonson, sapaanya. Hal lain dikatakan Jhonson, untuk mengenalkan kesenian tradisional kepada generasi muda." Kami khawatir generasi ke depan tidak lagi mengenal adat dan budaya serta tradisi di Indonesia. Padahal tradisi dan kesenian di Indonesia sangat kaya dan banyak jumlahnya," kata Jhonson.Dimana lanjut Jhonson, budaya ini sangat banyak. "Ada Batak, Melayu, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, Tionghoa hingga Betawi. Yang kita harapkan jangan sampai kesenian tradisional ini semakin tergerus zaman. Jadi, jika ada tim kesenian lainnya yang juga jngin tampil di SLF, kita akan senang sekali," harapnya. Terpisah, Ketua Forum Warga Betawi Sumatera Selatan, H Zainuddin, memberikan apresiasi tinggi terhadap SLF, yang memberikan panggung bagi kesenian tradisional. Dijelaskan Zainudin, warga Betawi sendiri di Provinsi Sumatera Selatan mencapai puluhan ribu. Dimana paling banyak terdapat di Pipareja dan sebagian wilayah lainnya.
"Kami berharap kesenian tradisional akan tetap hadir dan dapat dilestarikan. Sehingga tidak akan hilang dan tetap melekat di hati masyarakat Indonesia," kata dia singkat.Sementara itu, Ketua Pelaksana Sriwijaya Lantern Festival, Hadi Wijaya, Festival Lampion lazim dirayakan keluarga etnis Tionghoa penganut kepercayaan Buddha pada masa Dinasti Tang. Event ini biasanya digelar setiap tanggal 15 kalender Cina atau akhir tahun baru. Festival juga dilaksanakan untuk menyambut perayaan HUT RI ke-78, 17 Agustus 2023 dan Perayaan Kue Bulan September 2023. Lampion-lampion sengaja dibuat dengan beragam warna alias tidak hanya merah. Perayaan ini ingin menyampaikan pesan harmonisasi kebudayaan dan tradisi yang harus selalu dilestarikan. Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan ini sendiri dilaksanakan mulai 11 Agustus 30 hingga September 2023. (Iol/lia/)
Kategori :