PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Untuk menjaga ketersedian pasokan harga beras di Sumsel, Badan Urusan Logistik (Bulog) terus menggencarkan penyaluran beras, lewat kegiatan SIap JaGa harga Pasar (SIGAP) dengan SPHP. Di antaranya Bulog mengelar pasar murah di halaman Kantor Bulog, kemarin.
Ely, seorang warga mengaku senang adanya pasar murah ini, warga bisa membeli beras dengan lebih murah. "Sekarang harga beras naik.
Dengan adanya ini sedikit membantu apalagi sekarang barang-barang lain juga banyak naik," tegasnya.
Kepala Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan pihaknya terus mengintensifkan penyaluran beras SPHP sebagai upaya menekan laju kenaikan harga beras.
"Harga beras di pasar tradisional memang mulai ada kenaikan di beberapa tempat. Oleh karena itu, kami terus melakukan monitoring terhadap harga beras di tingkat konsumen.
Kami mendorong lebih banyak penggelontoran beras SPHP untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau dan berkualitas," jelasnya.
Menurutnya, beras SPHP yang telah disalurkan Bulog untuk menekan dampak kenaikan harga beras dan diklaim sejauh ini efektif menstabilkan harga beras di pasaran.
"Dengan beras SPHP Bulog diharapkan dapat membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat," jelasnya.
Alex merinci, sejak awal tahun hingga Agustus 2023 total beras SPHP telah digelontorkan di wilayah Sumsel Babel mencapai sekitar 25.200 ton, dengan jumlah 22.000 ton se-Sumsel dimana 11.600 ton untuk wilayah Kota Palembang.
“Ini terus kita masifkan penyalurannya dan diharapkan masyarakat bisa terbantu karena gejolak harga ini memang sangat terasa,” ucapnya.
Ia menilai kenaikan harga beras salah satunya dipengaruhi perubahan musim yang saat ini sudah masuk ke musim gadu dan dampak gejala El Nino.
Sehingga pasokan produksi sudah mulai berkurang dan berdampak pada pasokan kepada pasar-pasar.
Meski begitu, Alex mengakui tak ada permasalahan dengan stok beras yang disediakan Bulog.
“Saat ini untuk Sumsel dan Babel, kami memiliki stok beras yang sangat aman dan cukup sampai awal tahun 2024,” jelas Alex.
Bulog juga sedang mempersiapkan stoknya untuk rencana penyaluran bantuan pangan (Banpang) tahap kedua untuk 3 bulan alokasi, yakni Oktober, November, dan Desember 2023.
"Pada waktu dekat beras Banpang pun akan kita salurkan guna menjaga pasokan beras di masyarakat," pungkas dia. (yun/fad)