Mewujudkan Pemilu Bersih, BP2SS Sumsel Ajak Masyarakat Perangi Praktik Transaksional dalam Politik
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam acara Pelantikan, Seminar, dan Peluncuran Barisan Pemantau Pemilihan Sumsel (BP2SS) yang berlangsung di Graha Bina Praja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 28 Agustus, H Fauzi Amro, ketua DPP Koordinator Wilayah 3 Partai Nasdem, menyampaikan pandangannya yang menarik.
Ia berharap agar jaringan pemantau yang ada dapat memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di Kota Palembang dan provinsi Sumatera Selatan, untuk mencegah praktik transaksional politik pada pemilihan 2024 mendatang. Fauzi juga menginginkan partisipasi yang lebih baik dalam pemilihan tersebut.
Fauzi berpendapat bahwa dari percakapannya dengan anggota DPRD tingkat provinsi dan kota Palembang, dana masih tetap menjadi kebutuhan yang relevan.
Ia menyebut bahwa saweran, atau pemberian dana dalam konteks politik, masih sering terjadi terutama di kota Palembang. Fauzi mengungkapkan bahwa anggota DPRD di daerah tersebut bahkan secara terbuka mengakui hal ini sebagai tantangan ke depan.
BACA JUGA : Nasdem-Perindo Siapkan Bacaleg Pengganti
Harapkan Peran Aktif Masyarakat, Jangan Hanya jadi Penonton
Fauzi menegaskan bahwa upaya ini bukanlah semata-mata tugas lembaga pemantau seperti BP2SS, melainkan juga tanggung jawab masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga aktor dalam demokrasi.
Ia menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat agar mereka tidak terlibat dalam praktik transaksional dalam proses pemilihan.
Selain itu, Gubernur Sumsel, yang di wakili oleh Kakankesbang Provinsi Sumsel, Dr. H. M. Alfajri Zabidi, S.Pd., M.M., M.pd I, juga berharap agar masyarakat berpartisipasi dalam pemantauan kegiatan pemilihan.
BACA JUGA : Masyarakat Lebih Fokus pada Pileg 2024, Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Pilkada dan Pilgub?
Ia melihat acara ini sebagai langkah positif untuk memperkuat organisasi dan kesadaran masyarakat dalam demokrasi.
Acara pelantikan dan seminar BP2SS juga melahirkan kepemimpinan baru, dengan Prasetya Sanjaya menjadi Ketua Umum menggantikan Sigit Muhaimin, SH. MH., yang berhenti dari jabatannya.
Prasetya Sanjaya dalam pidatonya menyerukan agar masyarakat yang memiliki kesempatan untuk memilih tidak bersikap apatis, terutama generasi muda yang diyakini memiliki potensi untuk membawa perubahan dalam pemilihan 2024 dan bagi Indonesia secara keseluruhan. (Iol)
Tags :
Kategori :