*Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku
Tragis. Yuliana (55) ditemukan tak bernyawa. Sedangkan Nyek Ong (87) kritis. Ia terluka parah setelah dilempar dari balkon lantai dua rumahnya. Pelakunya, Yulius Hadi Saputra alias Adi (28), keponakan dan cucu kedua korban. Kejadian yang menghebokan itu di Jl PSI Lautan Gg Buntu, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Minggu (27/8), sekitar pukul 11.30 WIB. Pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pelaku melakukan pengiayaan itu. Kapolsek Gandus, AKP Irwan Sidik mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini. “Kami masih lakukan pemeriksaan. Kondisi kejiwaan pelaku juga akan kita observasi,” ungkapnya. Untuk mengobservasi kejiwaan pelaku tersebut, Polsek Gandus akan berkoordinasi dengan RS Ernaldi Bahar (Erba). AKP Irwan tak menampik, berdasarkan keterangan sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP), ada indikasi pelaku menderita gangguan kejiwaan. “Tapi kita perlu pastikan itu dengan menggandeng pihak RS Erba,” jelasnya. Informasinya, pelaku melakukan penganiayaan berat terhadap sang bibi. Wanita paruh baha itu akhirnya kehilangan nyawa dengan luka berat di kepala. Tak hanya itu, pelaku melempar sang nenek dari balkon lantai 2 rumah yang mereka tempati bersama. Saat ini, nenek pelaku dalam kondisi kritis. Masih mendapatkan perawatan di IGD RSUP Mohammad Hoesin. Keterangan dari sejumlah saksi, memang sempat terdengar suara ribut dari dalam rumah. BACA JUGA : Breaking News! Diduga Idap Gangguan Jiwa, Pemuda Aniaya Bibi hingga Tewas, Nenek Dilempar dari Balkon Hingga Kritis Tapi karena kondisi rumah terkunci, warga sekitar tak bisa berbuat apa-apa. Kemudian, terlihat tubuh Nyek Ong dilempar dari atsa balkon lantai 2. “Posisi saya waktu itu di luar rumah. Saya lihat Nyek Ong dilempar Adi dari atas balkon. Jatuh ke tanah dengan kepala mengeluarkan darah. Langsung dilarikan warga ke rumah sakit,” kata Mar’i, warga yang rumahnya persis di belakang kediaman kedua korban. Mar’i menambahkan, setelah itu warga berinisiatif mendobrak pintu rumah pelaku dan korban yang terkunci dari dalam. Begitu pintu berhasil dibuka, warga menemukan Yuliana dalam posisi terkapar, sudah tak bernyawa. Warga langsung mengamankan pelaku. Kemudian menyerahkannya ke Polsek Gandus. “Yang saya ingat saat itu kondisi Bik Yuli (Yuliana, red) kepalanya pecah dan pada bagian lehernya seperti ada bekas cekikan,” tutur Mar’i. Korban Yuliana sebetulnya tidak tinggal di rumah itu. Single parent dengan empat anak itu tinggal di rumah kontrakan, belakang rumah yang dihuni pelaku. Pada saat kejadian, Yuliana informasinya sedang bertamu. Fn (64), seorang tetangga pelaku, bercerita kalau Adi lulusan Fakultas Hukum dari salah satu perguruan tinggi di Palembang. “Pernah kerja di kantor notaries. Tapi sudah tahun ini berhenti. Kalau keseharian, memang agak tertutup. Tapi rajin salat di Masjid Rohmaniyah di depan sini,” katanya.
Kategori :