PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Semua wilayah yang ada di Palembang berpotensi rawan kecurangan pemilu.
‘’Karenanya kami akan melakukan pengawasan yang sama terhadap semua daerah. Sebab, bisa saja TPS yang lebih dekat dengan Kantor Bawaslu menjadi tempat kecurangan yang sangat pasif,’’ ujar Komisioner Palembang, Hasbi di kantor Bawaslu kota, di Kelurahan Ariodillah Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Lalu, ada juga daerah yang dinilai rawan konflik. Seperti daerah yang berada di kawasan Gandus dan daerah perairan.
‘’Untuk kawasan ini kita akan menambah jumlah pengawas,’’ ujarnya.
Misalnya, menambah jumlah aparat kepolisian. Selanjutnya juga teman-teman komisioner Bawaslu yang bertugas sebagai koordinator daerah akan bertugas di sana.
"Jadi kemungkinan teman-teman kita akan nongkrong di situ. Semoga proses pelaksanaan pemungutan suara, pengawalan kertas suara tersebut dapat dilakukan sebaik mungkin," ujarnya.
Secara umum, lanjutnya, difokuskan pada daerah Gandus, Kertapati dan Plaju serta daerah sekitar Perumnas Sako.
"Di daerah tersebut merupakan daerah rawan. Pertama jarak tempuh yang kedua alat transportasi. Apalagi Gandus sebagian harus menggunakan jalur sungai," katanya.
Hasbi menyebut ada banyak bentuk kecurangan. Salah satunya money politic. Hal lainnya membuat kampanye di luar jadwal.
"Ada juga yang dampaknya tak sesuai mekanisme, ada yang tidak mengirimkan undangan untuk mencoblos," paparnya.
Sementara itu, sejak ditetapkannya DCS hingga saat ini, Bawaslu Kota Palembang belum menerima pengaduan.
"Artinya sejauh ini masih baik-baik saja. Ya siapa tahu sore ini kita menerima pengaduan baik itu perorangan kelompok organisasi maupun yang lainnya," tandas Hasbi. (Iol/)