*Bulog Lakukan Operasi Pasar
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menyikapi kenaikan harga beras di pasaran, Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel akan melakukan operasi pasar.
Masyarakat diimbau tidak panik. Sebab, untuk stok aman.
Penegasan disampaikan Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Mohamad Alexander.
“Memang ada kenaikan, tapi untuk stok aman,” katanya, kemarin. Kenaikan dari Rp12.000/kg menjadi Rp14.500/kg itu sejak awal Agustus 2023.
Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga yakni hasil panen yang tidak lagi sebanyak seperti saat musim panen raya di awal tahun.
Meski begitu, Alex memastikan stok beras cukup melimpah sampai akhir tahun. “Jadi, stok untuk menghadapi tahun depan aman,” tegasnya.
Ia menambahkan, stok beras juga disiapkan untuk penyaluran bantuan pangan tahap kedua yang akan dimulai Oktober, September dan November nanti.
Total beras kebutuhan untuk bantuan pangan sebanyak 18.526 ton. Untuk wilayah Sumsel dan Babel.
Untuk menjaga stabilitas harga, Bulog rutin melaksanakan berbagai program seperti pasar murah, gerakan pangan murah, pelayanan kepada outlet binaan serta penyaluran beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP).
Analisis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Deni Eswan menuturkan, harga pangan di Sumsel masih di bawah harga acuan pemerintah (HAP).
“Seperti beras masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan,” katanya.
Sementara, Analisis Kebijakan Ahli Madya pada Substansi Perindustrian dan Perdagangan Kemendagri, Nyimas Dwi Koryati menuturkan, penjualan beras SPHP di Sumsel tepatnya di Palembang dan Ogan Ilir terpantau aman. Harga jual sesuai HET yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Rp9.450/kg.
Menurutnya, pengelolaan penjualan beras SPHP juga sangat bagus. Setiap minggu hanya 400 kg.
“Ini merupakan manajemen yang bagus. Jangan sampai ada SPHP, kemudian beras lokal jadi terbengkalai,” pungkasnya. (yun)