Lonjakan Harga Beras Membuat Masyarakat Keluhkan Kenaikan Drastis PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Lonjakan harga beras meraih puncaknya dalam sebuah perubahan dramatis. Keluhan masyarakat pun mengiringi kenaikan harga tersebut. Seperti Mulyana, salah satu penduduk di wilayah km5. Dalam pengakuannya, Mulyana biasa membeli beras merek Patin dengan harga Rp 240 ribu per 20 kg. Namun sekarang harga telah mencapai Rp 210 ribu per 20 kg. "Kenaikan harga sudah terjadi perlahan sejak awal bulan," tuturnya dengan nada kecewa. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga beras menjadi suatu keluhan mendalam karena beras merupakan bahan pokok yang selalu ada dalam konsumsi sehari-hari. "Kita tidak memiliki pilihan lain selain menghadapi kenyataan kenaikan harga ini, meskipun hanya ingin membeli dalam jumlah sedikit," ujar Mulyana. BACA JUGA : Indonesia Marketing Festival (IMF) Sumatera Selatan: Gubernur Herman Deru Menerima Penghargaan Bimasena Di sisi lain, Fendi, seorang pedagang sembako di Pasar km5 Sumber Jaya, juga ikut berkomentar mengenai kenaikan harga beras sejak awal Agustus. Namun, Fendi menegaskan bahwa kenaikan tersebut semata-mata karena kenaikan harga dari pihak distributor. "Kenaikan harga beras datang dari pihak distributor, itulah mengapa kami terpaksa menaikkan harga di toko kami," ungkapnya. BACA JUGA : Sharp Tingkatkan Kesadaran Pelestarian Lingkungan Fendi mengungkapkan bahwa harga beras terus naik dalam beberapa kali kesempatan. Misalnya, beras merek Patin dengan berat 5 kg dengan harga Rp 60 ribu, namun sekarang telah mencapai Rp 68 ribu per 5 kg. "Harga beras ini terus naik sejak awal, dan kami sendiri tidak memiliki pemahaman yang jelas mengenai alasan di balik kenaikan ini, mungkin karena kondisi kemarau saat ini," jelas Fendi. Dampak dari kenaikan harga ini, kata Fendi, telah membuat pembeli berbondong-bondong mencari beras medium dengan harga Rp 47 ribu per 5 kg.
Kategori :