MUSI RAWAS - Bupati Musi Rawas (Mura), Hj Ratna Machmud, meminta masyarakat Kabupaten Musi Rawas (Mura), terus melestarikan wayang kulit.
“Wayang kulit merupakan seni tradisi yang sudah diakui Unesco sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya,” ujarnya dalam Pementasan Wayang Kulit dalam Rangka Bersih Desa Mardiharjo 2023, di Desa Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Jumat (18/8).Ia juga mengungkapkan, Pagelaran Wayang Kulit ini harus selalu di jaga, karena dengan menjaga tradisi budaya inI tidak akan tergerus oleh perkembangan zaman. “Pemerintah akan selalu mendukung dan mengsuport kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian budaya di Musi Rawas,” ucapnya. Pagelaran wayang kulit di kabupaten Mura, cukup digemari masyarakat khususnya di wilayah Merasi yang menjadi komunitas populasi masyarakat Jawa terbesar di Kabupaten Mura.
“Ada beberapa kecamatan di wilayah ini yang didominasi masyarakat dengan suku Jawa, seperti Tugumulyo, Megang Sakti, Purwodadi, dan Sumberharta. Dan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani,” jelasnya.Karena itu, adat atau tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, merupakan warisan budaya leluhur maupun nenek moyang. Yang harus dijaga sebagai wujud lem perekat keharmonisan antarasesama.
“Pagelaran wayang kulit ini bisa menjadi hiburan untuk masyarakat. Serta bisa menjaga kerukunan daerah. kegiatan ini harus selalu dilestarikan karena bagian dari tradisi dan budaya bangsa kita,” tutupnya.Mardi warga Purwodadi, mengungkapkan cukup antusias dengan pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan untuk memeriahkan tradisi bersih-bersih desa. “Kalau bisa ada semacam event dalang terbaik dan lainnya. Supaya ada variasi tapi budaya tetap lestari,” tutupnya. (zul)
Kategori :