Mengulik Keunikan Telok Abang dan Mainan Khas Palembang, Warisan Tradisi yang Hidup Setahun Sekali PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Di berbagai sudut kota Palembang, pada bulan Agustus, mata akan disuguhkan dengan pemandangan menarik. Kapal-kapal kecil, pesawat-pesawat kertas, dan layang-layang dalam bentuk telok abang (telur rebus berwarna merah) berjejer dengan beragam warna di tepi jalan. Pemandangan paling menarik terletak di sepanjang Jalan Merdeka, di mana setiap tahun selama bulan Agustus, penjual telok abang dan makanan khas Palembang lainnya hanya ada di sini. Salah satu pengrajin dan penjual telok abang, Ki Agus Muhammad Rasyid, adalah salah satu sosok yang menghidupkan kembali warisan tradisi ini. Ia mewarisi bakat dan usaha dari orang tuanya yang selalu berjualan dan membuat telok abang di setiap perayaan kemerdekaan. BACA JUGA : AYO IKUTI! Lomba Panjat Pinang Berhadiah Jutaan Rupiah, Berikut Informasi Pendaftarannya "Saya hanya membuat dan menjual telok abang ini sekali dalam setahun, yaitu pada bulan Agustus, karena ini sudah menjadi bagian dari tradisi di kota Palembang," ungkapnya kepada sumateraekspres.id, Senin (14/8). Rasyid menjelaskan bahwa semua telok abang dengan mainan tambahannya, seperti kapal-kapal mini, pesawat-pesawat kertas, dan layang-layang, ia buat sendiri di rumahnya yang terletak di Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, kota Palembang. "Dari awal hingga akhir, semuanya saya buat sendiri. Mainan tambahan ini saya rancang dari kardus, bambu, dan kertas kado. Kemudian saya rakit menjadi bentuk kapal, pesawat, layang-layang, dan lainnya," jelasnya. BACA JUGA : Ajang Kreatif, SD Negeri 79 Palembang Adakan Lomba HUT RI Rasyid mengakui bahwa ia menerima warisan dalam bentuk kreativitas dari orang tua, yang dulu juga berjualan telok abang. "Di daerah kami, di Kelurahan 22 Ilir, hampir semua orang membuat sendiri mainan ini sebelum menjualnya," tambahnya.
Kategori :