Puasa Dulu Bakar Lahan

Minggu 13 Aug 2023 - 22:06 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Wakil Menteri LHK Turun Tangan

*Sulit Dijangkau, Lokasi Karhutla Jauh dari Sumber Air

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Dengan hujan yang semakin jarang, air pada rawa dan kanal-kanal sebagian telah mengering.

Potensi kebakaran semak belukar dan lahan gambut meningkat. Terutama di Ogan Ilir dan OKI. Juga beberapa kabupaten/kota rawan lainnya.

Karhutla di Ogan Ilir membuat petugas gabungan di wilayah Ogan Ilir harus bekerja keras memadamkannya.

Sejak Januari hingga Agustus 2023, sudah sekitar 70 hektare lahan terbakar. Setengahnya akibat karhutla di Agustus.

Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menuturkan, beberapa hari lalu sempat terjadi kebakaran lahan di Desa Palemraya, Indralaya Utara.

“Sekitar 30 hektare lahan terbakar,” ucapnya. Kemarin, lahan kebun sawit masyarakat yang terbakar. Luasnya sekitar 4 hektare. lokasinya di Desa Tanjung Pule, Indralaya Utara.

“Sebenarnya SOP kita tidak harus ikut memadamkan kebun. Tapi karena permintaan masyarakat, jadi kita bantu pemadamannya," beber Edi.

Rata-rata yang terbakar di wilayah Ogan Ilir vegetasi semak dan rumput kering. Bukan gambut.

Menurutnya, lokasi karhutla yang jauh dari akses jalan menyulitkan personel dalam upaya pemadaman.

BACA JUGA : Mulai Tegakkan Puluhan Pinang

Letaknya rata-rata berada di tengah kebun yang tidak memiliki akses untuk mendekat ke titik kebakaran. Sehingga,  mobil tangki terpaksa terhenti cukup jauh.

Sementara, letak kanal-kanal sumber air terkadang juga cukup jauh dari lokasi karhutla. Butuh waktu untuk mengisi tangki mobil pemadam.

Untuk jam kejadian, tidak hanya siang. Bahkan seringkali menjelang maghrib. Sehingga, cukup membuat petugas kewalahan dan harus bekerja ekstra.

Kabar karhutla yang cukup luas di wilayah Palemraya beberapa hari lalu membuat Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr Ali Dohong mengunjungi lokasi.

Menurutnya, upaya pencegahan harus ditingkatkan dengan memperkuat koordinasi antar instansi.

Melakukan patroli rutin dan memanfaatkan TMC untuk meminimalkan risiko kebakaran. “Jika ada titik api, pemadaman harus dilakukan secepat mungkin,” imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait