PALEMBANG- Pasien kanker nasofaring (KNF) rata-rata mengalami malnutrisi 35 persen dan sekitar 6,7 persen malnutrisi berat. "Prevalensi kaheksia (gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan berat badan ekstrem disertai penyusutan otot, red) pada kanker kepala-leher (termasuk kanker nasofaring) dapat mencapai 67 persen,"ujar Jumiyati, SGzi, Dietisien Instalasi Gizi Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Katanya, Skrining gizi mencakup, Prognostic Nutrional Index (PNI), Nutrional Risk Index (NRI), dan Patient Generated Subjective Global Assessment (PG-SGA). "Edukasi gizi, Asuhan gizi, konseling gizi,"ucapnya Lanjutnya, Malnutrisi dan Kehilangan Berat Badan (BB) merupakan masalah yang sering ditemukan pasien kanker nasofaring .
"Pada awal diagnosis, sekitar 50 persen pasien kanker memiliki masalah nutrisi. Kemudian 85 persen pasien mengalami malnutrisi/kehilangan berat badan selama treatment dan 5 persen pasien yang mengalami Penurunan berat badan tak disengaja mengalami penurunan kelangsungan hidup,"jelasnya.Lebih jauh dijelaskan, penyebab malnutrisi pada kanker yakni, perubahan asupan makanan (makan nafsu hilang), perubahan digesti dan absorbsi (radiasi enteritis, reseksi GIT, diare), Perubahan metabolisme (peningkatan kebutuhan energi karena perubahan penggunaanya pada kanker. Perubahan eksresi zat gizi (vitamin larut lemak dan kalsium dalam feses berpengaruh pada sekresi enzim atau proksi garam empedu. "Gizi mempunya fungsi supportive yang sangat penting, pertama, status gizi pasien bervariasi. Kedua, ada yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kondisi gizi. Ketiga, tingkat infeksi akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Keempat, kondisi malnutrisi akan berakibat negative terhadap kondisi klinis pasien. Kelima, respon pengobatan dipengaruhi oleh status gizi,"ucapnya Katanya, tujuan intervensi gizi yakni, mencegah malnutrisi, menjaga konsistensi asupan gizi, menyeimbangkan antara asupan dan kebutuhan serta mengimbangi dampak terapi. Memperbaiki perilaku dengan mambantu pasien memperbaiki pengetahuan dan prilaku makan yang sehat. Status gizi meningkatkan dan mempertahankan status gizi melalui pemberian asupan yang adekuat. Mengoptimalkan toleransi terapi (mengantisipasi efek samping dan dampak dari terapi baik sebelum terapi maupun setelah terapi).
"Dengan begitu akan meningkatkan kualitas hidup,"sambungnya seraya mengatakan Kebutuhan energi dengan rumus rule of thumb yakni, pasien rawat jalan 30-35 kkal/kg BB/hari. Pasien terbaring di tempat tidur 20-25 kkal/ kg BB/hari. Pasien obesitas menggunakan berat badan ideal.Kebutuhan protein 1.2-2,0 g/kg BB. Wasting ekstrem kebutuhan meningkat yakni, 1,5- 2,5 g/kg BB/hari. Hepatic atau renal denan BUN (urea) tinggi 0,5-0,8 g/kgBB/hari. "Catatan jika fungsi ginjal normal tidak dianjurkan protein kurang dari 1 gram/kg BB/hari,"terangnya Kebutuhan lemak sebanyak, 25-30 persen dari energi total. Kemudian 35-50 persen dari energi total untuk pasien kanker stadium lanjut dengan penurunan BB. Kebutuhan karbohidrat (KH) yakni, sisa dari perhitungan protein dan lemak. Pemberian vitamin dan mineral satu kali angka kecukupan gizi. "Kebutuhan Cairan Usia < 55 tahun : 30-40 mL/kgBB/hari. Usia 55−65 tahun : 30 mL/kgBB/hari dan Usia > 65 tahun : 25 mL/kgBB/hari,"jelasnya. Nutrisi spesific (Valin, Isoleucine, Leucine) Asam amino esensial, untuk fungsi sel normal. Memperbaiki sistem imun, morbiditas dan kualitas hidup Memperbaiki keseimbangan nitrogen dan sintesis protein. Meningkatkan nafsu makan. Meningkatkan kecukupan kalori. "Perbaikan anoreksia : n=25 pasien kanker BCAA vs plasebo : 55 persen vs 16 persen; p <0,05,"urainya Bahan makanan yang dianjurkan, putih telur, ikan, ayam, daging sapi, kacang kedelai, tahu, tempe, dan polong- polongan. Terapi gizi pada cachexia, Berikan diet secara bertahap : Energi : 5-10 kcal/kg/hari dan tingkatkan energy intake secara perlahan selama 4-7 hari. Sebelum dan selama treatment, suplementasi Vitamin B1 (200-300 mg), Potasium, Magnesium, dan phospate. "Monitoring beruapa balance cairan, kondisi klinis, elektrolit (potassium, phosphate dan magnesium. Tahap Lanjut : Energi :25 kkal/Kg BB / hari Protein : 1,5 – 2 gr / Kg BB/hari,"tutupnya.(nni/lia)