PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Festival Anjungan Sumsel dan Pekan Adat Sumsel Ke-4 di Anjungan Dekranasda Jakabaring bisa jadi tontonan masyarakat Sumsel.
Berbagai kegiatan menarik dihadirkan selama festival, termasuk Anjungan Khas Kabupaten/Kota di Sumsel, kuliner khas Sumsel,
pertunjukan dan bincang adat, serta penampilan seni musik dan seni pertunjukan.
Tak hanya itu ada pula edukasi mengenai Aksara Ulu, dan diskusi bersama tentang seni bela diri tradisional kuntau.
Event yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel bersama Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dekrenasda Sumsel hingga 5 Juli ini pun mendapatkan apresiasi.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan saat masuk kawasan Dekranasda ini sangat cantik dan harus dijaga.
Event ini menjadi pagar dan momentum bahwa ada tanggung jawab memperkenalkan kepada generasi muda.
"Maka saya tugaskan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menjadikan anjungan jadi destinasi wisata," kata dia.
Kegiatan ini harus menjadi role model karena ada rumah adat berbagai daerah di Sumsel. Jangan lagi ada klaim dari daerah atau negara lain.
"Ya cukup batik saja diklaim negara tetangga. Jangan ada lagi walaupun kita serumpum melayu, maka ini harus dijaga dan jadi identitas,” papar dia.
Apalagi, kata dia, sekarang Kementerian Hukum dan HAM membuka kesempatan bagi pelaku usaha dan daerah mendaftarkan Hak Kekayaan Intektual baik benda maupun non benda.
Dari sini ada beberapa daerah yang aktif seperti Muba dengan Gambo, OI dengan Kebebasan dan daerah lainnya.
"Semoga ini terus ditingatkan dan saya lihat even ini semakin baik dari tahun ke tahun," tuturnya.
Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Febrita Lustia mengatakan lewat kegiatan ini pihaknya ingin masyarakat Sumsel bisa mempelajari adat asli Sumsel sekaligus menghidupkan kembali kearifan lokal melalui anjungan.
"Masyarakat dapat langsung rumah ada. Disana dikonsep, didekorasi, dan ada juga kuliner sehingga pengunjung bisa merasakan atmosfer secara langsung. Nanti mereka dinilai," tuturnya.
Dikatakan, kawasan ini ingin dikembangkan menjadi pusat budaya sehingga menjadi destinasi wisata dan dikunjungi wisatawan seperti negara tetangga yang menjaga kearifan lokal dan kekayaan budaya.
"Untuk itu, kawasan ini perlu di rawat dan dipelihara agar kondisi tetap baik agar generasi muda tahu bahwa Sumsel sangat kaya dan beragam budaya," papar dia.
Kepala Disbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal, mengatakan, event ini bertujuan memajukan dan melestarikan kebudayaan yang kaya di Sumsel, memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekayaan budaya Sumsel.
"Hal ini dapat mempromosikan ragam dan melestarikan kebudayaan Sumsel yang indah dan kaya," katanya.
Menurutnya, para pengunjung bisa merasakan pengalaman mendalam dalam menikmati keindahan dan keunikan budaya Sumsel.
Festival ini juga menjadi kesempatan bagi para pelaku usaha kuliner, kerajinan, dan seni memperkenalkan produk-produk lokal ke wisatawan dan pengunjung.
"Selama kegiatan, para pengunjung akan disuguhkan kebudayaan yang memukau sehingga ajang pariwisata yang potensial dan kehadiran para wisatawan dalam festival ini akan memberi dampak positif bagi perekonomian daerah," ucap dia. (yun/fad)