Otobahn Rempang

Selasa 01 Aug 2023 - 22:06 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

SUMATERAEKSPRES.ID - SAYA mendarat di Batam kemarin. Masyarakatnya lagi membicarakan dua hal besar: dimulainya pembangunan otobahn dan ditandatanganinya proyek pabrik kaca terbesar di dunia.

Yang pertama dilaksanakan Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Yang kedua merupakan hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu, Tiongkok, pekan lalu.

Sejak otorita Batam digagas Prof B.J. Habibie dulu, jalan utama di Batam memang direncanakan harus seperti jalan di Jerman. Lebar dan lurus. Otobahn. Seperti jalan tol tapi tidak perlu bayar.

Bahwa kemudian hanya dibangun dua lajur (kanan dan kiri) itu lantaran otobahn masih dianggap mubazir.

Wali Kota Rudi (Nasdem d/h PPP) menganggap kini saatnya jalan sekelas otobahn dibangun di Batam. Sekaligus merealisasikan ide awal Prof BJ Habibie.

Maka begitu keluar dari bandara Batam, kanan kiri jalan itu lagi dibuldoser. Sebagian sudah diaspal. Lebar sekali. Kanan kiri.

Masing-masing lima lajur. Maka poros bandara ke Batu Ampar akan dihubungkan oleh otobahnala Rudi. Sepanjang sekitar 20 km.

Tidak hanya itu. Ada dua otobahn lagi yang posisinya memotong. Timur-Barat. Yakni yang menghubungkan Sekupang dengan Batam Center.

Berarti simpang empat yang lama tidak mungkin memadai lagi. Simpang empat itu akan terlalu besar.

Maka dibangunkan flyover. Besar sekali. Belum cukup. Masih satu flyover besar lagi yang harus dibangun: jauh dari bandara tapi disebut ''simpang airport''.

Yang juga jadi perbincangan adalah: masa jabatan Rudi tinggal menghitung bulan. Ia sudah dua periode. Periode pertama diusung PPP.

Di tengah jalan ia masuk Nasdem. Waktu itu yang jadi jaksa agung adalah tokoh Nasdem.

Apakah penggantinya nanti akan bisa menyelesaikannya. Jalan-jalan di Batam memang sudah padat.

Melebarkan jalan utama di Batam memang terasa wow! Langsung bisa mengubah wajah Batam lama. Monumental.

Rudi sendiri sudah santer disebut akan maju sebagai calon gubernur KepualuanRiau. Dengan demikian ia akan bisa mendorong walikota penggantinya dari atas.

Apalagi kalau yang jadi wali kota nanti istrinya: ia bisa mendorongnya dari atas maupun dari mana saja.

Selebihnya Batam masih Batam yang dulu. Termasuk roti canai yang di resto martabak Har. Saya selalu kangen roti canai di situ. Lebih enak dari yang di Chennai sekali pun.

Saya pernah naik pesawat khusus dari Bangkok ke Jakarta. Pemilik pesawatnya tiba-tiba minta mendarat di Batam.

Kami pun mampir ke martabak itu. Hanya ke situ. Lalu terbang lagi ke Jakarta.

Karena sudah empat tahun tidak ke Batam, kemarin saya menghabiskan empat lembar cenai. Itulah makan pagi saya. Mungkin sampai waktunya makan malam pun masih kenyang.

Sambil merobek-robek roti cenai kami membicarakan fokus kedua: Pulau Rempang. Di selatan pulau Batam. Itulah salah satu dari empat pulau yang sudah dirangkai jadi satu.

Tags :
Kategori :

Terkait