MURATARA - Masyarakat di sekitar Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, cukup antusias melakukan cocom tanam di depan halaman rumah. Hanya saja saat ini, bukan tanaman hias yang menjadi fokus budidaya mereka. Umumnya warga menanam tanaman hortikultura. Tanaman ini dinilai lebih menguntungkan ketimbang tanaman hias seperti bunga atau dan kembang setaman. Lidah buaya, janda bolong, keladi hias hingga aglonema nampaknya tidak menjadi populer lagi di wilayah Kabupaten Muratara. Pasalnya, kaum hawa di wilayah ini, lebih banyak menanam sayur-sayuran seperti kangkung, sawi, cabai, bawang hingga serai di depan rumah. ‘
’Memang, awalnya banyak ibu di wilayah kita lebih senang menanam tanaman hias di sekitar pekarangan rumah,’’ ujar Indah, warga Kecamatan Karang Jaya.Namun, sejak adanya program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diinisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru, kebiasaan ini berubah. ‘’Banyak yang dapat bantuan bibit sayur sayuran. Trennya pun berubah, banyak yang tanam sayur-sayuran, macam-macamlah isinyo," katanya. Warga beranggapan, menanam sayur-sayuran itu ternyata lebih bermanfaat ketimbang menanam kembang maupun tanaman hias.
"Tanam sayur, selain pekarangan tetap hijau, hasilnya juga bisa dimakan. Anak anak jugo biso diajak nyiram tanaman karena hasil panen agek dimasak untuk dimakan," bebernya.Dia mengatakan, kegiatan ini dianggap cukup positif namun perlu lebih diperluas lagi. Sehingga bisa betul-betul mengubah pola pikir masyarakat.
"Namonyo warga agek sekali sudah berhasil panen, idak ditanamnyo lagi. Jadi mesti sering sering dipromosikan," timpalnya.Sementara itu, Penyuluh GSMP di Karang Jaya, Marzuki mengungkapkan, untuk tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran mayoritas warga berhasil melakukan pengembangan. "Tapi kalau ikan lele dan kolam itu masih banyak yang gagal,’’ ujarnya. Kegagalan ini terjadi kemungkinan masih banyak yang belum paham teknik perawatan.
‘’Rata-rata untuk jenis tanaman dari produk GSMP sayur kangkung, sawi, cabai, bawang, itu berhasil semua," ungkapnya.Pihaknya menegaskan, akan terus memberikan penyuluhan terhadap masyarakat. Agar bisa mengubah pola konsumtif menjadi produktif. "Paling tidak dengan mengembangkan GSMP warga itu bisa memenuhi kebutuhan rumah mereka," ujarnya.(zul/)
Kategori :