Ulama Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya, Tradisi Terbangan atau Hadroh Tetap Diperjuangkan

Senin 31 Jul 2023 - 12:14 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

Ulama Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya, Tradisi Terbangan atau Hadroh Tetap Diperjuangkan PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  - Kedatangan salah satu jamaah haji asal Palembang, H RM. Mustofa, warga di Jl Depaten Lama 27 Ilir Palembang sedikit berbeda. Dia disambut dengan sebuah tradisi khas Palembang yang disebut terbangan atau hadroh, pada Minggu, 30 Juli 2023. Ulama setempat, Ustad Sidik, menjelaskan bahwa tradisi terbangan atau hadroh adalah tradisi yang digunakan untuk menyambut jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci. Bahkan, pernah menjadi populer pada tahun 80-an. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin modern, tradisi ini mulai pudar dan jarang digunakan dalam menyambut jamaah haji. Ustad Sidik menyatakan bahwa tujuan dari menyambut jamaah haji dengan tradisi terbangan ini adalah untuk memperkenalkan tradisi tersebut kepada masyarakat dan mencegah tradisi tersebut punah. BACA JUGA : Jemaah Haji Kloter 19 Asal Kabupaten Muratara Tiba di Kantor Bupati, Keluarga Terharu dan Merasa Lega H RM. Mustofa, Jamaah Haji Kloter 20, mengungkapkan bahwa perjalanan ibadah haji adalah pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupnya. Ia bersyukur karena semua proses perjalanan haji berjalan lancar dan baik. Ia juga menjelaskan bahwa setiap rangkaian ibadah haji memiliki kesan tersendiri, seperti thawaf, sai, lempar jumroh, dan rukun haji. Yang semuanya memiliki nilai ibadah yang mendalam, serta membantu menjadi seorang muslim yang taat. BACA JUGA : 355 Jamaah Haji Kloter 19 Debarkasi Palembang Kembali ke Tanah Air Ada Peningkatan Kuota Air Zamzam untuk Jamaah Haji Tahun 2023 Di antara semua rangkaian ibadah haji, H Mustofa mengakui bahwa saat melontar jumroh adalah yang paling berat, karena harus melempar jumroh beberapa kali dengan jarak sekitar 300 meter. H Mustofa juga berbagi pengalaman menariknya di tanah suci yang seringkali mendapat kemudahan dan pertolongan dari Allah SWT. Salah satu contoh pengalaman tersebut adalah saat pulang dari Masjidil Haram menuju hotel di kawasan Raudhah.

Dapat Keberuntungan Tak Terduga

Awalnya, ia hampir tersesat karena bingung harus naik taksi apa, namun dengan izin Allah, ia mendapat arahan ke salah satu taksi yang terparkir di sana. Dan ketika akan membayar, sang sopir malah memberikan perjalanan tersebut secara gratis. Karena ia bersyukur bahwa di tengah banyaknya kasus penipuan terhadap jamaah haji, ia mendapat keberuntungan yang tidak terduga. Selain itu, H Mustofa juga bercerita tentang kejadian lain di tanah suci, di mana ia berbagi kamar dengan seorang jamaah haji bernama Salah satu, yang saat ini kabarnya hilang.
Tags :
Kategori :

Terkait