Seorang Tersangka Ikut Jadi Pendonor, Proses Transplantasi Ginjal Dilakukan di Rumah Sakit Dalam Negeri

Jumat 21 Jul 2023 - 21:33 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

Seorang Tersangka Ikut Jadi Pendonor, Proses Transplantasi Ginjal Dilakukan di Rumah Sakit Dalam Negeri

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Dugaan praktik jual-beli ginjal yang melibatkan tersangka sindikat Kamboja dilaporkan terjadi di rumah sakit dalam negeri. Menurut keterangan dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi. Keberadaan sindikat ini terungkap saat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil mengungkap 12 tersangka yang terlibat dalam aktivitas jual-beli ginjal. Dari jumlah tersangka tersebut, satu di antaranya diduga pernah menjadi pendonor dalam transplantasi ginjal di sebuah rumah sakit di Indonesia. Meski begitu, Kombes Hengki mengakui bahwa hingga saat ini, pihaknya belum berhasil mengidentifikasi rumah sakit mana yang terlibat dalam kasus ini. BACA JUGA : Fakta Mengejutkan Terungkap: Seorang Polisi Terlibat Sindikat Penjualan Ginjal, Seperti Ini Perannya Oleh karena itu, dugaan praktik jual-beli ginjal ini kemungkinan bukan kejadian yang terisolasi. "Sindikat jual-beli ginjal ini kemungkinan sudah beroperasi cukup lama dan bukan hanya satu kelompok," ungkap Hengki mengutip disway.id pada Jumat, 21 Juli 2023. Sebuah berita yang memilukan, khususnya saat mengetahui salah satu korban adalah lulusan S2 dari universitas ternama yang menjual ginjalnya kepada sindikat Kamboja di Kabupaten Bekasi. BACA JUGA : HEBOH! Polisi Tangkap Sindikat Penjual Ginjal di Palembang, Incar Korban dari Beragam Profesi Praktik jual-beli ginjal oleh sindikat Kamboja ini berpusat di Kecamatan Tarumaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tim Reskrimum Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap total 12 tersangka terkait kasus ini. Para korban yang berhasil terdentifikasi oleh kepolisian berasal dari beragam latar belakang profesi. Di antaranya terdapat seorang lulusan S2 dari universitas ternama, meskipun identitasnya tidak polisi ungkapkan. Menurut Kombes Hengki, motif utama korban menjual ginjal mereka adalah masalah ekonomi. Banyak dari mereka berada dalam posisi rentan yang kemudian di manfaatkan oleh sindikat dan jaringan ini.
Tags :
Kategori :

Terkait