PALEMBANG - Hujan deras kembali mengguyur Kota Palembang, kemarin (19/1) pagi. Sudah lumrah, hujan selalu memicu genangan air atau banjir di sejumlah titik di jalan protokol maupun permukiman di Kota Palembang hingga setinggi betis orang dewasa. Kendati memang banjir yang terjadi hanya bersifat temporer, jelang beberapa jam saja, banjir akan surut atau kering.
Baca juga : Yuk! Ketahui Manfaat Hujan Bagi Seorang MuslimPantauan Sumatera Ekspres, beberapa wilayah yang terendam banjir kemarin, meliputi kawasan Jl Alamsyah Ratu Prawira, ketinggian banjir setinggi betis orang dewasa. "Kalau di sini banjirnya karena adanya pengecoran jalan proyek KPBU AP Jalintim. Sehingga air hujan tak bisa mengalir ke saluran parit yang ada," kata Zulman, warga sekitar.Baca juga : Sulit Bangkit karena Duit Banjir juga merendam ruas jalan setinggi betis di Jl Lunjuk Jaya, Kecamatan Ilir Barat (IB) I. Tak ayal kendaraan terpaksa melambatkan lajunya saat melintasi genangan air di jalan. Banjir yang merendam sebagian spot jalan Lunjuk Jaya ini lantaran saluran parit yang kecil dan tak layak lagi. Lalu saluran parit juga tak terhubung satu sama lainnya. "Kondisi ini diperparah dengan lekuk datarannya yang cekung, air tak bisa mengalir ke depan," kata Herli, warga Lunjuk Jaya. Kemudian genangan air pascahujan turut merendam kawasan Lr Jambu Angkatan 45, Kenten Laut, dan Jl Taman Murni Simpang Kades Km 11, genangan air pun setinggi lutut. Baca juga : Jarang Diketahui, Dua Destinasi ini Bagaikan Surga Tersembunyi di Ujung Sumsel
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ir H Akhmad Bastari ST MT, mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Palembang pascahujan hanya bersifat sementara. Pihaknya pun tak dapat memungkiri banjir pasca hujan yang sering terjadi, sehingga PUPR masih terus berupaya melakukan pencegahan dengan pembersihan sendimen parit dan sungai. Lalu melakukan pembongkaran bangunan yang berdiri di atas saluran drainase. "Pembangunan yang masif di Kota Palembang dan kurang ruang penerapan air pemicu banjir yang terjadi," pungkasnya.Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut jika curah hujan akan terus tinggi beberapa bulan ke depan. "Cuaca terindikasi terus basah sekarang ini," kata Sinta Andayani, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang. Menurutnya potensi hujan lebat sering terjadi. Kondisi itu disebabkan faktor dinamika atmosfer yang aktif. Baca juga : Palembang Siaga, 15 Titik Rawan Banjir
Contohnya seperti Monsun Asia, La Nina dan pola angin belokan. "Konvergensi di wilayah Sumsel membuat pertumbuhan awan hujan (CB) yang intensif dan signifikan," ungkap Sinta. Menurut dia, tingginya curah hujan mengakibatkan beberapa titik wilayah terendam banjir. Maka itulah Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus siaga banjir. "Kita tetap giatkan gotong royong di seluruh wilayah Palembang," kata Ahmad Zulinto, Asisten II Setda Kota Palembang.Permasalahan banjir yang terjadi lantaran banyak rawa dan dataran rendah di Kota Palembang, sementara panjang aliran Sungai Musi mencapai 20 kilometer. pemkot siagakan mesin penyedot air dan alat berat untuk melancarkan aliran sungai yang tersumbat. Diketahui ada 15 titik wilayah rawan banjir pasca hujan deras, yakni Jl Demang Lebar Daun, Jl Dhani Effendi, Simpang Lima DPRD Sumsel, Jl Sultan Mansyur kawasan Perumahan Mutiara dan Perumahan Permata, Simpang Polda, dan Jl KH Azhari. Lalu lampu merah Bina Dharma, Jl GHA Bastari, turunan dekat RS Siti Fatimah, depan PTC Mall, kawasan Simpang Patal, depan Hotel Harper, Jl Ryacudu, Jl Letnan Simanjuntak, dan kolam retensi Siti Khadijah. (yud/fad)
Kategori :