*Kadinkes : Kita Turunkan Tim Investigasi
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Prabumulih, dr Hesti Widiastuti akhirnya buka suara, terkait pemberitaan adanya salah-satu anak di kota Prabumulih yang meninggal diduga akibat DBD.
Ini ia lakukan usai melakukan investigasi dan menurunkan tim ke lapangan.
"Tim dari Dinas Kesehatan sudah turun untuk melakukan audit kasus, menginvestigasi lebih lanjut ternyata itu bukan kasus karena DBD jadi ada penyebab lain," ungkap dr Hesti dibincangi di kantor Kejaksaan Negeri Prabumulih, akhir pekan lalu.
Dijelaskan perempuan berkerudung itu, pihaknya tidak mengintervensi pihak rumah sakit atau dokter dalam melakukan diagnosa penyakit yang dialami pasien.
Karena, itu merupakan kewenangan klinis dokter. Hanya saja, pihaknya meminta kepada tim medis untuk hati-hati dalam menentukan diagnosa.
"Jangan sampai over estimate justru nanti bukan DBD kita nyatakan DBD," sesalnya.
Lebih lanjut perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Prabumulih ini menegaskan, konsekuensi yang dihadapi cukup besar apabila pasien meninggal bukan karena DBD tapi dinyatakan DBD.
"Kalau ada yang meninggal (Karena DBD) maka akan dinyatakan KLB (Kejadian Luar Biasa), kemarin sudah kita klarifikasi ke sumbernya di RSUD itu bukan kasus DBD.
Jadi tidak ada kasus kematian karena DBD," tegasnya.
Karena itulah kata Hesti, berdasarkan hasil investigasi tim tersebut pihaknya menyimpulkan bahwa isu yang menyebutkan ada pasien yang meninggal karena DBD tidak lah benar alias hoaks.
Sementara ditanya mengenai jumlah kasus DBD di Kota Prabumulih, dr Hesti menuturkan hingga Juli 2023 ini pihaknya mencatat ada ratusan kasus DBD di Kota Prabumulih.
"Yang tercatat di kita sebagai kasus DBD itu jumlahnya mencapai ratusan orang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga kota Prabumulih mendadak heboh dengan beredarnya pesan singkat whatsapp yang menyebutkan terdapat seorang pasien RSUD Prabumulih yang meninggal karena sakit DBD.
Terkait persoalan itu, sejumlah tokoh masyarakat termasuk DPRD Kota Prabumulih mengimbau Pemkot dalam hal ini Dinkes untuk mengambil tindakan serius dan upaya preventif. (chy/lia)