PTM Picu Kematian Tertinggi

Jumat 14 Jul 2023 - 18:58 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Kualitas Hidup Perlu Diperbaiki

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit tidak menular (PTM) atau dikenal juga penyakit kronis menjadi penyebab kematian tertinggi.

Sehingga sangat penting menurunkan angka permasalahan bidang kesehatan ini lewat upaya peningkatan kualitas hidup agar penderita bisa hidup lebih sehat di masa tua.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru menyampaikan pelayanan kesehatan perlu dilakukan penguatan dengan cara meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, bermutu, dan komprehensif didasarkan pada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan antidiskriminasi.

Kemudian pemerataan, perlindungan, dan keselamatan pasien serta mempunyai fungsi sosial.

"Isu strategi pembangunan bidang kesehatan adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB), peningkatan status gizi masyarakat khususnya pencegahan stunting, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan penyakit menular.

Lalu penerapan gerakan masyarakat hidup sehat, termasuk peningkatan sumber daya kesehatan dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC)," ujarnya saat membuka kegiatan Senam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) di halaman Griya Agung, Jumat (14/7).

Dikatakan, Pemprov Sumsel sangat mendukung Program JKN-KIS, kesehatan menjadi program prioritas pemda.

“Karena itu kami memberi perhatian penuh pada program JKN-KIS. Kami akan berupaya memperkuat sinergi dengan BPJS Kesehatan dan instansi/lembaga lainnya demi penyelenggaraan JKN-KIS yang optimal," jelasnya.

Keberhasilan pembangunan kesehatan, lanjutnya, tak hanya tergantung dari kinerja upaya pelayanan kesehatan, dimana upaya promotif dan preventif menjadi utama tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Peran sektor luar kesehatan juga sangat penting dan lebih utama peningkatan pemberdayaan masyarakat mewujudkan kemandirian berperilaku hidup bersih dan sehat.

"PTM merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita PTM agar lebih optimal lewat kegiatan Prolanis.

Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan," paparnya.

Melalui Senam Prolanis diharapkan peserta dapat menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat untuk tubuh.

“Mulailah terapkan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan dari berbagai PTM, seperti jantung, hipertensi, diabetes, hingga masalah ginjal.

Lakukan aktivitas fisik teratur, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan ideal dan makanan sehat, minum air yang cukup.

Tidak merokok, tidak mengonsumsi obat-obatan secara bebas tanpa resep dokter," bebernya.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Palembang, dr Sari Quratulainy MM AAK mengatakan senam sehat Prolanis menjadi kegiatan rutin masing-masing pelayanan kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik.

“Bapak ibu yang punya penyakit kronis setiap minggu senam, edukasi rutin setiap bulan," terangnya.

Dalam rangka HUT BPJS Kesehatan ke-55 supaya gebyar, maka arahan Ketua TP PKK Sumsel kegiatan ini berlangsung di Griya Agung.

"Tujuannya agar peserta Prolanis semakin semangat mengikuti senam, edukasi, dan rutin minun obat. Karena penyakit kronis seperti hipertensi, ini harus konsumsi obat seumur hidup.

Lewat kegiatan kami mengajak pasien menjaga kualitas hidup agar masa tuanya sehat," jelasnya.

Sejauh ini tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan di Palembang sudah mencapai 99,6 persen atau sudah UHC.

"Untuk wilayah Sumsel sebagaimana disampaikan Gubernur sudah cukup baik dengan angka di atas 90 persen," katanya.

Adapun daerah-daerah yang masih rendah tingkat UHC-nya diharapkan ada kesadaran masyarakat mendaftar ke program JKN.

"Bagi masyarakat yang sudah terdaftar, sekarang berobat cukup dengan KTP karena NIK sudah single identitas," ujarnya.

BPJS Kesehatan terus mendorong semua segmen, baik PBI dari pemerintah, pekerja penerima upah, hingga mandiri mengikuti program JKN sehingga UHC setiap kabupaten/kota tercapai. (tin/fad/)

Tags :
Kategori :

Terkait