Priyo, Koordinator Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Seberuk, OKI
Panen padi di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya sudah dimulai. Proses pemanenan di desa ini menggunakan alat modern. Bagaimana prosesnya? KHOIRUNNISAK – OKI HAMPARAN sawah di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya, OKI sudah mulai menguning. Petani pun mulai melakukan proses pemanenan. Untuk proses pemanenan petani banyak yang menggunakan alat modern. Penggunaan alat modern memberikan kemudahan bagi petani. Tak hanya lebih praktis tapi juga lebih cepat. Di desa ini sedikitnya ada 40 hektare lahan persawahan yang siap panen. Diperkirakan pemanenan lahan persawahan milik warga ini akan berlanjut hingga awal Agustus. Setiap hari, hamparan sawah ramai dengan petani. Mereka melakukan pemanenan bersama-sama. Meski kondisi cuaca terkadang tidak bersahabat tetapi pemanenan tetap berlangsung.‘’Saat ini memang sedang memasuki masa panen. Alhamdulillah meski cuaca tak menentu tetapi petani dapat bisa menikmati hasil tanamannya seperti biasa,’’ ujar Koordinator Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Seberuk, Priyo.Masalah kendala tak ada. Hanya saja karena sering terjadi hujan petani sedikit kesulitan untuk mengangkut hasil panen. ‘’Jika hujan, kondisi jalan menuju sawah rusak. Inilah yang jadi kendala khususnya dalam pengangkutan padi,’’ katanya. Priyo mengatakan, mobil tak bisa masuk untuk mengangkut hasil panen. Terpaksa warga menggunakan motor. Pengangkutan hasil panen pun dilakukan bertahap dan memakan waktu untuk sampai ke desa. ‘’Jadi waktu pengangkutan hasil panen lebih hama dibanding jika jalan bagus,’’ katanya. Tak hanya masalah pengangkutan, lanjutnya, untuk penjemuran padi pun memakan waktu lebih lama.
‘’Jika kondisi cuaca yang panas mengangkut padi dan menjemurnya lebih cepat. Tapi kalau kondisi cuaca seperti ini (hujan) akan menambah waktu lagi untuk proses selanjutnya,’’ katanya.Biasanya, lanjut Priya, untuk proses ini hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga hari. ‘’Tapi dengan kondisi saat ini bisa sampai lima atau enam hari,"bebernya. Meski kondisi demikian bagi petani, kondisi ini sebuah tantangan. ‘’Karena bukan hanya tahun ini saja panen terjadi saat masih ada hujan. Jadi sebenarnya petani sudah terbiasa dengan kondisi ini meski harus kerja lebih ekstra,’’ katanya.
Priyo berharap semoga ke depannya pengangkutan hasil padi bisa selesai dengan cepat. ‘’Sehingga dapat diolah untuk dijemur dan digiling hingga menjadi beras,’’ ujarnya.Jika proses pemanenan sudah selesai, lanjutnya, petani kembali akan melakukan pengolahan lahan. ‘’Petani akan kembali melakukan penanaman, semoga hasil yang didapat akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,’’ katanya. (*/)
Kategori :