“Saat ini baru uji coba di lima kecamatan yang tersebar di empat kota besar Indonesia yakni Batam, Tangerang, Mataram, serta Semarang. Tahun depan akan kita roll out secara bertahap,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting. Uji coba baru sebatas pencocokan data antara data pembeli dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) milik pemerintah.Irto menerangkan bahwa nantinya akan dilakukan verifikasi pembeli LPG 3 Kg di titik verifikasi. Untuk itu, menurut Irto pihaknya bakal memperluas jaringan sub penyalur/pangkalan LPG. Baca juga : Pemerintah Wacanakan 2 Aturan Baru Untuk Membeli BBM di SPBU Pertamina Menurut Irto, saat ini pihaknya telah menambah 22 ribu sub penyalur. Totalnya sekarang ada 233 ribu pangkalan. Hal itu ditempuh guna mempermudah masyarakat mengakses gas bersubsidi. Muaranya memudahkan masyarakat membeli gas di tempat resmi dengan harga subsidi.
“Hal ini guna mendekatkan pangkalan ke konsumen,” ujar Irto. Dia menambahkan, selama uji coba ini kendati data pembeli tidak ditemukan pada pusat data P3KE, bukan berarti mereka dilarang untuk membeli gas bersubsidi. Tapi, data pembeli itu bakal ditambahkan ke dalam P3KE.Baca juga : Beli LPG Melon Pakai KTP “Akan kita input dalam sistem berdasarkan data KTP/KK, sehingga yang bersangkutan bisa langsung beli LPG 3 kg seperti biasa,” ujarnya. "Data P3KE akan diinput dalam web based Subsidi Tepat (MyPertamina)," jelasnya. Masyarakat tak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina maupun QR code seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Dengan kata lain, kebijakan ini tidak akan menyulitkan masyarakat.
Pelanggan LPG 3 kg datang ke pangkalan cukup menunjukkan KTP. “Masyarakat tidak perlu men-download aplikasi ataupun QR Code,” tuturnya.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Migas Kementerian ESDM), Tutuka Ariadji. Baca juga : Cara Resmi Daftar Poligami, Emak-Emak Juga Wajib Baca
Dia mengatakan, saat ini uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina sudah dilakukan di beberapa daerah. "Tahun depan akan full-kan registrasinya di seluruh Indonesia," ujarnya.Menurut Tutuka, pemerintah tengah memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk mendorong distribusi tepat sasaran. (*/disway.id)
Kategori :