*Jaga Sungai dari Sampah
PALEMBANG - Demi menjaga sumber daya air dari sampah sekaligus memanfaatkannya, terutama sampah organik sehingga lebih bernilai menjadi perhatian Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Palembang.
Bersama Relawan Eco Enzyme Indonesia (REEI) Regional Sumsel, PUPR memberikan edukasi untuk memberdayakan masyarakat dengan mengubah sampah organik menjadi eco enzyme.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Irigasi dan Banjir Dinas PUPR Kota Palembang, Ir RA Marlina Sylvia ST MSi MSc IPM ASEAN Eng, mengatakan, pihaknya mengajarkan masyarakat membuat eco enzyme karena hasilnya dapat dimanfaatkan.
“Kita ajak masyarakat mengatasi persoalan sampah di lingkungan sekitar dulu,” ujarnya, kemarin (11/7).
Salah satunya lewat sosialisasi pembuatan eco enzyme ke Komunitas Sungai Peduli Banjir dan Lingkungan Kecamatan Seberang Ulu 1 dan Kelurahan Silaberanti, serta melakukan penuangan eco enzyme ke aliran Sungai Kedukan, Kelurahan 5 Ulu, Senin (10/7).
"Kami melatih masyarakat bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi eco enzym.
Setelah itu, peserta pun bisa menularkan ke masyarakat lainnya supaya memanfaatkan sampah menjadi eco enzyme yang dapat berguna memperbaiki kualitas air, termasuk menghilangkan bau tak sedap di air," sampainya.
Dia menjelaskan selain bisa menjernihkan air dan menghilang bau tak sedap, eco enzyme juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun, shampo, obat jerawat, dan lainnya.
"Kami berharap setelah pelatihan ini masyarakat khususnya yang tergabung dalam komunitas peduli sungai, banjir, dan lingkungan dapat membuat eco enzyme secara mandiri," tuturnya.
Dinas PUPR sebagai motivator-penyemangat masyarakat, edukator (mendidik), dan membangun mindset masyarakat mencintai sungai.
"Kami juga menyampaikan peraturan-peraturan terkait sungai. Perpres No 38/2011 tentang Sungai dan turunannya Permen PUPR juga Perwako. Semua sudah diatur oleh negara, tinggal ditegakkan," terangnya.
Pihaknya berharap masyarakat juga dapat bersama-sama pemerintah menjaga sungai dan saluran agar tidak terjadi penyempitan yang mengakibatkan kecepatan air menjadi lambat sehingga memicu genangan dan banjir.
"Relawan eco enzyme ini pernah audiensi dengan pak Sekda menyampaikan perihal eco enzym.
Pelatihan ini juga menindaklanjuti pertemuan tersebut, niat baik ini harus dilaksanakan dan ini action-nya," tukasnya.
Membuat eco enzyme sendiri cukup mudah, rumusnya 10:3:1, yakni 10 untuk air, 3 untuk limbah buah atau sayur, dan 1 untuk gula.
Aduk semua bahan, lalu tutup rapat, dan dan biarkan selama tiga bulan. Letakkan pada tempat dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari langsung. (tin/fad)