PRABUMULIH – Ternyata, tak hanya mencemari Sungai Kelekar, sumur warga pun terkena dampaknya. Seperti di RW 4 Kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.
"Di RW 4, ada 3 sumur warga tercemar, kami sudah cek ke lokasi," ujar Lurah Kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur, Leliana Santika, Senin (10/7).
Hasil pemantauan di lokasi, didapati sumur warga yang lokasinya tak jauh dari Sungai Kelekar menimbulkan bau menyengat dan berminyak.
"Kita sudah mendata dan melaporkan adanya dampak dari insiden tersebut.
Kami juga sudah mendata warga sepanjang bantaran Sungai Kelekar, serta sumur tercemar. Ada 217 warga yang terdampak akibat pencemaran ini,’’ katanya.
Sedangkan dari hasil pantauan di Sungai Kelekar, meski diguyur hujan deras minyak mentah masih mengambang di Sungai Kelekar.
Namun, sudah berkurang tak seperti sebelumnya. "Tumpahan minyak masih terlihat," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama pihak perusahaan PT Pertamina, camat, lurah dan warga langsung mengadakan pertemuan di gedung Islamic Center.
"Intinya kami ingin ada solusi terbaik, baik untuk masyarakat maupun perusahaan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Hj Dwi Koryana.
Senada diungkap Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM.
Ridho yang kebetulan baru pulang Dinas Luar sudah mendapat laporan dari DLH dan surat hasil investigasi ke lapangan terkait kebocoran minyak yang menggenangi Sungai Kelekar.
"Kita sudah surati ke Pertamina pusat karena takut seperti blow out.
Di dalam surat, kita jelaskan kondisi seperti ini berikut foto tentang penanganan dengan cepat apalagi tahun politik jangan sampai dimasuki hal-hal seperti ini," tukasnya. (chy/)