Roleplay to Foreplay, Bahaya bagi Anak

Sabtu 08 Jul 2023 - 20:23 WIB
Reporter : Widhy Sumeks
Editor : Widhy Sumeks

*Mainkan Karakter Melebihi Usia *Jadi Pembuka Ekploitasi Seksual

PALEMBANG - Permainan roleplay (RP) yang memainkan karakter tertentu, bukanlah hal baru. Bahkan terbilang lawas. Sudah ada sejak 2013-an lalu. Namun munculnya berbagai platform media sosial berapa tahun ini, permainan roleplay ramai lagi di media sosial TikTok. Pemainnya yang disebut roleplayer, bisa saling mem-follow untuk berteman. Istilahnya ‘mutualan’. Menggunakan identitas samaran untuk memainkan sesuai karakter yang diinginkan. Bebas berimajinasi dengan genre yang dinginkan. Berinteraksi hampir sama dengan aslinya. Namun kini anak-anak yang kebanyakan sudah dibekali gawai, tidak sedikit terjebak peran yang dimainkannya. Tidak sesuai dengan usia dan tidak tahu jati diri siapa lawan mainnya. BACA JUGA : Asah Lagi Kekompakan Jika ternyata berinteraksi orang dewasa, bukan tidak mungkin terbawa suasana dewasa. Bahkan belum lama ini viral, seorang bapak memarahi putrinya kepergok bermain RP. Usianya baru 11 tahun, tapi sudah memerankan jadi seorang ibu. Diduga karakternya mulai dari pacaran, menikah, sampai punya anak. Unsur pornografi pun rentan, pada konten karakter tersebut. Selain juga banyak konten kekerasan. ”Percakapan mengarah sensualitas, memang bisa ada. ‘Kan kita bisa menentukan karakter dan jalan ceritanya,” ucap Ronald, warga Jl Maysabara, Palembang. Sebab, roleplay tidak memiliki aturan yang baku. Tergantung kesepakatan pemainnya. Setelah merasa cocok dari teman ‘mutualan’, mereka bisa beralih berinteraksi dan memainkan karakternya di jalur yang lebih private. BACA JUGA : Fondasi Mental Terganggu, Perilaku Tidak Rasional Hanya berdua saja. Namun memang menurutnya, pada game roleplay ini tidak muncul gambar-gambar atau video persetubuhan. Paling hanya sebatas gerakan berpelukan, ciuman, lalu selesai. Sudah tidur kondisi kelelahan.
“Tapi chat-nya itu, kalimatnya bisa mengarah-arah perbuatan foreplay (pemanasan sebelum bersetubuh). Jadinya sexting atau chatting berbau seks,” bebernya.
Dia pernah memantau yang pernah ter-upload di medsos, soal bucin (bucak cinta) bersama pacar orang.
Tags :
Kategori :

Terkait